KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi pandemi Covid-19, kemampuan perbankan untuk mencetak laba dimungkinkan akan tergerus. Bukan tanpa sebab, permintaan kredit yang melambat dibarengi dengan risiko yang tinggi membuat mesin pencetak laba perbankan tak berfungsi maksimal. Di sisi lain, beban bunga terus bergulir. Alhasil, tidak mengagetkan kalau margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perbankan bakalan menciut. Ambil contoh, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang tetap mencatatkan penurunan NIM per Semester I 2020. Baca Juga: Pendapatan fee dan komisi BCA hanya tumbuh 1,7% pada semester I 2020
Jaga dana murah, NIM bank di tanah air masih jumbo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi pandemi Covid-19, kemampuan perbankan untuk mencetak laba dimungkinkan akan tergerus. Bukan tanpa sebab, permintaan kredit yang melambat dibarengi dengan risiko yang tinggi membuat mesin pencetak laba perbankan tak berfungsi maksimal. Di sisi lain, beban bunga terus bergulir. Alhasil, tidak mengagetkan kalau margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perbankan bakalan menciut. Ambil contoh, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang tetap mencatatkan penurunan NIM per Semester I 2020. Baca Juga: Pendapatan fee dan komisi BCA hanya tumbuh 1,7% pada semester I 2020