JAKARTA. Pemerintah tengah berencana menerbitkan Samurai Bond senilai antara Rp 3 triliun sampai Rp 6 triliun. Rencananya obligasi dengan denominasi yen ini akan mulai efektif pada November mendatang. Pengamat ekonomi dari Indef, Ikhsan Modjo, mengatakan Samurai Bond merupakan usaha pemerintah untuk menjaga defisit APBN tahun ini yang meningkat 0,5% dibandingkan tahun lalu. Juga sebagai langkah antisipasi peningkatan subsidi. “Saya pikir alasan pemerintah mengambil Samurai Bond karena pertimbangan keuntungan yang lebih dibandingkan US Dollar. Selain itu, sebagai antisipasi pemerintah membayar berbagai kebutuhan pembiayaan balik atau utang dari Jepang,” katanya.
Jaga defisit APBN lewat Samurai Bond
JAKARTA. Pemerintah tengah berencana menerbitkan Samurai Bond senilai antara Rp 3 triliun sampai Rp 6 triliun. Rencananya obligasi dengan denominasi yen ini akan mulai efektif pada November mendatang. Pengamat ekonomi dari Indef, Ikhsan Modjo, mengatakan Samurai Bond merupakan usaha pemerintah untuk menjaga defisit APBN tahun ini yang meningkat 0,5% dibandingkan tahun lalu. Juga sebagai langkah antisipasi peningkatan subsidi. “Saya pikir alasan pemerintah mengambil Samurai Bond karena pertimbangan keuntungan yang lebih dibandingkan US Dollar. Selain itu, sebagai antisipasi pemerintah membayar berbagai kebutuhan pembiayaan balik atau utang dari Jepang,” katanya.