Jaga defisit APBN lewat Samurai Bond



JAKARTA. Pemerintah tengah berencana menerbitkan Samurai Bond senilai antara Rp 3 triliun sampai Rp 6 triliun. Rencananya obligasi dengan denominasi yen ini akan mulai efektif pada November mendatang.

Pengamat ekonomi dari Indef, Ikhsan Modjo, mengatakan Samurai Bond merupakan usaha pemerintah untuk menjaga defisit APBN tahun ini yang meningkat 0,5% dibandingkan tahun lalu. Juga sebagai langkah antisipasi peningkatan subsidi.

“Saya pikir alasan pemerintah mengambil Samurai Bond karena pertimbangan keuntungan yang lebih dibandingkan US Dollar. Selain itu, sebagai antisipasi pemerintah membayar berbagai kebutuhan pembiayaan balik atau utang dari Jepang,” katanya.


Ikhsan menilai utang Indonesia masih cukup aman karena besarnya masih 28-30% dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2010. Menurut Ikhsan jangan sampai pemerintah mengulang pengalaman tahun-tahun sebelumnya ketika utang-utang tidak tertutupi. “Jangan sampai kebutuhan-kebutuhan ternyata tidak tepat sasaran. Pemerintah harus antisipasi pembiayaan utang,” kata Ikhsan.

Sementara Pengamat Ekonomi UI Bambang Brojonegoro bilang, rencana pemerintah menerbitkan samurai bond saat ini merupakan langkah tepat. Pasalnya, "Timing yang cukup tepat dengan kondisi ekonomi yang solid, serta pasar yang aktif sehingga diharapkan yield tidak memberatkan APBN. Masalahnya, apakah memang harus sekarang mengingat penyerapan yang lambat," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.