KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Sekolah Lapang Masyarakat Pengelolaan Mangrove dan Tambak Ramah Lingkungan di Desa Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Program yang juga bertujuan untuk mengembangkan perilaku ramah lingkungan berkelanjutan tersebut, diikuti oleh 72 peserta yang terdiri dari petambak, mahasiswa, serta perwakilan dari Desa Mandiri Peduli Mangrove. Sementara itu, dalam merumuskan solusi permasalahan yang dihadapi di lapangan, BRGM menjalin kemitraan dengan Universitas Mulawarman (Unmul) melalui skema matching fund Kedaireka. “Sekolah Lapang ini untuk menggali ilmu-ilmu praktik bukan teori saja. Kita bisa dapat pengalaman dari para petambak, para petambak nanti ada pengayaan ilmu juga, karena orang yang sehari-hari berhubungan dengan mangrove adalah para petambak,” ujar Rita Diana, dosen dan peneliti dari Universitas Mulawarman (Unmul) dalam keterangannya, Rabu (13/10).
Jaga ekosistem mangrove, BRGM latih warga kembangkan tambak ramah lingkungan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Sekolah Lapang Masyarakat Pengelolaan Mangrove dan Tambak Ramah Lingkungan di Desa Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Program yang juga bertujuan untuk mengembangkan perilaku ramah lingkungan berkelanjutan tersebut, diikuti oleh 72 peserta yang terdiri dari petambak, mahasiswa, serta perwakilan dari Desa Mandiri Peduli Mangrove. Sementara itu, dalam merumuskan solusi permasalahan yang dihadapi di lapangan, BRGM menjalin kemitraan dengan Universitas Mulawarman (Unmul) melalui skema matching fund Kedaireka. “Sekolah Lapang ini untuk menggali ilmu-ilmu praktik bukan teori saja. Kita bisa dapat pengalaman dari para petambak, para petambak nanti ada pengayaan ilmu juga, karena orang yang sehari-hari berhubungan dengan mangrove adalah para petambak,” ujar Rita Diana, dosen dan peneliti dari Universitas Mulawarman (Unmul) dalam keterangannya, Rabu (13/10).