Jaga inflasi tahun ini, pemerintah pantau volatile



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang tahun 2017, inflasi Indonesia mencapai sebesar 3,61% atawa lebih tinggi ketimbang tahun 2016 yakni 3,02%. Pemerintah berkomitmen menjaga inflasi di Tanah Air pada tahun ini sesuai dengan target 3,5% plus minus 1%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan pemerintah memastikan menjadi inflasi dengan menahan kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices) hingga kuartal I tahun 2018.

Namun pemerintah tengah mengantisipasi lonjakan harga pangan bergejolak (volatile food) di tahun ini. Ia bilang, meski Kementerian Pertanian mengklaim kuantitas panen beras di tahun ini masih cukup baik tapi pemerintah akan memantau kebutuhan beras dengan ketat.


"Kita akan mengecek di lapangan biar bisa ambil langkah tepat," kata Darmin di Kantor Kemko Perekonomian, Jumat (5/1).

Ia tak memungkiri pemerintah memprediksi akan ada kenaikan harga sejumlah komoditas di antaranya beras dan telur tapi ada komponen lain yang harganya stabil bahkan turun seperti bawang dan jagung.

Menurutnya komplekstitas pengaturan harga akan cukup tinggi di musim penghujan. "Menghadapi ini harus tahu persis pengetahuannya, kalau tebak-tebak saja tidak bisa."

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada tahun 2017 dipicu oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices), berupa kenaikan tarif listrik 900 volt ampere (VA) di awal tahun. Berbeda pada tahun sebelumnya, di tahun 2017inflasi karena volatile food tidak berpengaruh besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto