Jaga Likuiditas, Bank Mandiri Himpun DPK Valas US$ 13,6 Miliar hingga September



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya menjaga likuiditas valuta asing (valas) untuk memenuhi permintaan kredit valas. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha menyatakan total dana pihak ketiga (DPK) valas Bank Mandiri secara bank only masih berada pada level optimal saat ini.

"Hingga September 2022, DPK Valas bank only tumbuh 15,9% secara year on year (YoY), atau sebesar US$13,6 miliar. Ditopang oleh pertumbuhan giro dan tabungan valas (CASA) yang tumbuh 11,6% menjadi US$ 11,0 miliar pada akhir September 2022," ujarnya kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.

Ia menyebut penyaluran kredit valas Bank Mandiri masih tetap berjalan seiring dengan demand kredit valas dan kebutuhan ekspansi bisnis. Kredit valas Bank Mandiri tumbuh 15,55%  year to date (YtD). Ia mengaku Bank Mandiri secara aktif terus melakukan langkah strategis untuk menjaga likuiditas di tengah dinamika makro global. Mulai dari peningkatan suku bunga pasar dan kebutuhan ekspansi bisnis. 


“Bank Mandiri mengoptimalisasi pengelolaan likuiditas dengan strategi pricing dana secara selektif dan terukur sebagai upaya untuk mengakuisisi maupun mempertahankan DPK. Melakukan pengelolaan kontrol dan monitoring terhadap pencairan kredit valas. Memanfaatkan instrumen-instrumen treasury dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek,” jelasnya.

Baca Juga: BTN Prediksi Transaksi Digital Banking Bisa Tumbuh hingga 30% pada Tahun Depan

Tujuannya, agar pengelolaan asset and liability dapat mencapai tujuan finansial dengan cost of fund (CoF) yang terjaga dan mengontrol risiko likuiditas yang dihadapi. Rudi menyatakan di tengah kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang signifikan dan demand kredit valas yang meningkat sepanjang tahun 2022, Bank Mandiri dapat mengelola likuiditas Valas dengan optimal.

“Untuk tahun 2023, mempertimbangkan proyeksi bahwa penyaluran Kredit Valas akan meningkat seiring dengan kondisi bisnis dan perekonomian yang mulai bergerak kembali serta FFR yang diproyeksikan akan mulai stabil, Bank Mandiri akan terus mengkaji serta memonitor kecukupan likuiditas dari waktu ke waktu serta mengelolanya secara prudent dan optimal,” tuturnya. 

Ia menyatakan apabila dipandang terdapat kebutuhan likuiditas Valas, Bank Mandiri memiliki berbagai macam alternatif untuk melakukan pendanaan baik melalui intensifikasi strategi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). maupun pendanaan non-DPK (wholesale funding) melalui transaksi yang sifatnya bilateral dan penerbitan obligasi. 

“Namun demikian, dalam mengeksekusi strategi pendanaan tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain opsi instrumen yang tersedia, timing yang tepat, serta kondisi pasar,” tutur Rudi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi