Jaga likuiditas, Jasa Marga (JSMR) negosiasi utang dengan kreditur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona telah menggerogoti bisnis PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Pendapatan harian Jasa Marga pada Maret dan April terbukti anjlok. Kondisi ini tentu akan berdampak pada likuiditas Jasa Marga. 

Agar tetap bertahan, Timothy Handerson analis Indo Premier Sekuritas menyarankan, Jasa Marga  perlu tetap menjaga dengan melakukan beberapa efisiensi. Seperti menurunkan biaya umum dan administrasi dengan mengurangi biaya pertemuan atau perjalanan sampai menunda insentif Hari Raya. 

Timothy dalam riset 11 Mei 2020 menyarankan, Jasa Marga juga bisa menunda pencairan belanja modal alias capital expenditure (capex). Ini sejalan dengan kegiatan konstruksi yang hanya berjalan 30% dari kecepatan normal. Langkah-langkah ini dapat menghemat likuiditas Jasa Marga sekitar Rp 2,5 triliun. 


Baca Juga: Pendapatan harian Jasa Marga (JSMR) anjlok hingga 50%, bagaimana saran analis?

Saat ini, posisi kas tunai Jasa marga Rp 4 triliun di tahun 2019 dengan potensi EBITDA Rp 5,7 triliun di tahun 2020 cukup untuk menutup pembayaran obligasi jatuh tempo Rp 5 triliun pada kuartal IV tahun ini. 

JSMR juga telah mengajukan permintaan pelonggaran pinjaman kepada para kreditur seperti bank BUMN, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur. Jasa Marga meminta untuk menunda pembayaran pokok dengan total nilai Rp 9 triliun jatuh tempo pada 2020. 

Jasa Marga juga meminta menurunkan bunga sebesar 200 bps untuk tahun 2020. Meskipun akan ditambahkan kembali ke biaya bunga tahun 2021-2022. "Kami yakin penangguhan akan diberikan, meskipun diskusi terakhir tentang tingkat bunga lebih rendah masih berlangsung dan diharapkan akan selesai paling awal 20 Juli," tulis Timothy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana