KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau 7-day reverse repo rate (BI7DRRR) yang telah naik hingga 50 basis poin (bps) menjadi 4,75% di tahun 2018 ini bisa menekan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan. Pasalnya, bank tidak bisa serta merta menaikkan suku bunga kredit saat bunga acuan naik, sedangkan suku bunga simpanan sulit untuk dibendung kenaikannya. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya akan meningkatkan porsi dana murah tabungan dan giro untuk menjaga NIM. Saat ini NIM Bank Mandiri ada di level 5,8%, dampak kenaikan bunga acuan dapat menekan NIM 0,1% hingga 0,2%. "Jika porsi dana murah meningkat, biaya dana akan tertekan, sehingga NIM bisa terjaga," ujar Tiko sapaan akrabnya saat ditemui di Jakarta, Senin (4/6).
Jaga margin, Bank Mandiri dorong pertumbuhan dana murah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau 7-day reverse repo rate (BI7DRRR) yang telah naik hingga 50 basis poin (bps) menjadi 4,75% di tahun 2018 ini bisa menekan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan. Pasalnya, bank tidak bisa serta merta menaikkan suku bunga kredit saat bunga acuan naik, sedangkan suku bunga simpanan sulit untuk dibendung kenaikannya. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya akan meningkatkan porsi dana murah tabungan dan giro untuk menjaga NIM. Saat ini NIM Bank Mandiri ada di level 5,8%, dampak kenaikan bunga acuan dapat menekan NIM 0,1% hingga 0,2%. "Jika porsi dana murah meningkat, biaya dana akan tertekan, sehingga NIM bisa terjaga," ujar Tiko sapaan akrabnya saat ditemui di Jakarta, Senin (4/6).