JAKARTA. Tahun 2015 menjadi tahun yang berat dan menantang bagi beberapa emiten, termasuk emiten sekelas PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Agar margin laba tak tergerus, perseroan harus berjibaku mengeluarkan segenap upaya, salah satunya adakah mengkaji kenaikan harga. "Kami akan monitor terus soal kenaikan harga ini," ucap Sancoyo Antarikso, Sekretaris Perusahaan UNVR, Selasa, (30/6). Maklum, pada Maret 2015, UNVR telah menaikkan harga jual rata-rata sebanyak 1%. Kenaikan harga jual UNVR bukan tanpa alasan kuat. Salah satunya adalah, fluktuasi nilai tukar rupiah yang cukup membebani. Sebab sebesar 55% biaya UNVR berhubungan dengan mata uang asing, seperti dollar AS, euro, dan poundsterling. UNVR telah berusaha meminimalisir volatilitas pergerakan mata uang asing terhadap margin laba, dengan cara melakukan lindung nilai atau hedging. UNVR telah melakukan hedging selama 13 pekan atau setiap kuartal untuk mencegah kerugian kurs yang harus ditanggung.
Jaga margin, UNVR akan kerek harga jual
JAKARTA. Tahun 2015 menjadi tahun yang berat dan menantang bagi beberapa emiten, termasuk emiten sekelas PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Agar margin laba tak tergerus, perseroan harus berjibaku mengeluarkan segenap upaya, salah satunya adakah mengkaji kenaikan harga. "Kami akan monitor terus soal kenaikan harga ini," ucap Sancoyo Antarikso, Sekretaris Perusahaan UNVR, Selasa, (30/6). Maklum, pada Maret 2015, UNVR telah menaikkan harga jual rata-rata sebanyak 1%. Kenaikan harga jual UNVR bukan tanpa alasan kuat. Salah satunya adalah, fluktuasi nilai tukar rupiah yang cukup membebani. Sebab sebesar 55% biaya UNVR berhubungan dengan mata uang asing, seperti dollar AS, euro, dan poundsterling. UNVR telah berusaha meminimalisir volatilitas pergerakan mata uang asing terhadap margin laba, dengan cara melakukan lindung nilai atau hedging. UNVR telah melakukan hedging selama 13 pekan atau setiap kuartal untuk mencegah kerugian kurs yang harus ditanggung.