Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Ramu Sejumlah Strategi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme pemulihan perekonomian nasional tetap terjaga meski di tengah gejolak tantangan global yang saat ini tengah dirasakan di berbagai belahan dunia.  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, momentum pemulihan ekonomi nasional juga terus dijaga oleh pemerintah dengan menerapkan berbagai strategi. Diantaranya, pelonggaran mobilitas masyarakat, implementasi kebijakan fiskal sebagai shock absorber, menjaga stabilisasi harga, peningkatan kualitas SDM melalui Program Kartu Prakerja, serta pengembangan UMKM.

“Kerja sama semua pihak termasuk swasta, patut kita syukuri karena Indonesia mampu tumbuh di atas 5% selama 3 kuartal terakhir,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10).


Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV mampu tumbuh di atas 5%  sehingga secara tahunan atau year on year (YoY) di akhir tahun bisa sebesar 5,2%.

Baca Juga: Sukseskan Presidensi G20, Pemerintah Telah Gelontorkan Rp 552,35 Miliar

Menurutnya, seiring dengan penurunan kasus pandemi, pemerintah juga telah mempersiapkan strategi transisi aktivitas ekonomi dengan mengalokasikan anggaran PEN tahun 2022 sebesar Rp 455,6 triliun yang difokuskan untuk penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.

Menyoal target pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah juga berupaya mengimplementasikan strategi berupa reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, percepatan digitalisasi, pemberantasan kemiskinan ekstrem, hilirisasi industri berbasis prinsip ekonomi hijau, serta optimalisasi Lembaga Pengelola Investasi (LPI)/INA yang diarahkan ke sektor energi terbarukan.

Langkah deregulasi perizinan berusaha berbasis risiko (OSS-RBA) juga terus dilakukan pemerintah guna menjadi game changer dalam mendorong peningkatan investasi.

Selain itu, upaya pemerintah dalam mengembangkan Electric Vehicle (EV) untuk hilirisasi komoditas dan juga dilakukan sebagai percepatan transformasi menuju teknologi hijau. Strategi pengembangan yang dilakukan yakni dengan menjaga ketersediaan bahan baku untuk industri hilir serta meningkatkan investasi guna pengembangan rantai nilai baterai EV secara end-to-end.

“Berbagai upaya pemerintah terus dilakukan terutama untuk mewujudkan perekonomian agar tumbuh lebih cepat, oleh karena itu saya berharap seluruh pelaku mendukung kebijakan pemerintah, dan pemerintah akan terus mendorong untuk meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi