JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisa berada di angka 2,4% sampai akhir 2017. Hal ini salah satunya dengan menjaga manajemen risiko penyaluran kredit. Suprajarto, Direktur Utama BRI mengatakan penyumbang terbesar NPL BRI sampai kuartal 1 2017 adalah dari kredit sektor komersial dan korporasi swasta. Tercatat NPL di komersial dan korporasi swasta sampai kuartal 1 2017 sebesar masing-masing 7,34% dan 3,69%. “Untuk menurunkan NPL, kami akan lebih selektif dalam mencari debitur,” ujar Suprajarto dalam paparan kinerja, Kamis (20/4).
Jaga NPL 2,4% BRI selektif beri kredit ke swasta
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisa berada di angka 2,4% sampai akhir 2017. Hal ini salah satunya dengan menjaga manajemen risiko penyaluran kredit. Suprajarto, Direktur Utama BRI mengatakan penyumbang terbesar NPL BRI sampai kuartal 1 2017 adalah dari kredit sektor komersial dan korporasi swasta. Tercatat NPL di komersial dan korporasi swasta sampai kuartal 1 2017 sebesar masing-masing 7,34% dan 3,69%. “Untuk menurunkan NPL, kami akan lebih selektif dalam mencari debitur,” ujar Suprajarto dalam paparan kinerja, Kamis (20/4).