Jaga NPL, Buana Finance selektif salurkan kredit



JAKARTA. Tidak ingin angka kredit macet kian tinggi, PT Buana Finance kian selektif menyalurkan pembiayaan. Buana Finance ingin menjaga angka kredit macet atau NPL dibawah 3%. Herman Lesmana, Direktur Buana Finance menjelaskan sisa waktu satu bulan ini perusahaan lebih memilih untuk menjaga kualitas pembiayaan dengan tidak gencar menyalurkan pembiayaan. Jika pembiayaan terus dipacu sementara permintaan pembiayaan alat berat juga mulai menurun perusahaan khawatir laba akan terganggu. "Lagipula perusahaan jelang tutup tahun lebih suka untuk menunda menahan ekspansi bisnisnya. Mereka lebih memilih untuk merealisasikan anggaran belanjanya tahun depan. Lagi pula pelaksanaan proyek infrastruktur di daerah mungkin tahun depan akan dikebut," terang Herman, Senin (30/11). Sementara diakui Herman kondisi ini membuat sejumlah nasabah mulai berkurang kemampuan daya angsurannya. NPL Buana Finance dijaga di bawah 3%, perusahaan mengakui saat ini angka kredit macet Buana Finance mengalami kenaikan. Padahal bulan sebelumnya NPL Buana Finance masih bergerak di angka 2,7%. Menjaga kualitas kredit, perusahaan menawarkan restrukturisasi kepada nasabahnya. Cara ini bisa menjaga debitur tetap berkomitmen menyelesaikan kewajibannya.

Herman menyebut, saat ini sudah ada enam nasabahnya yang melakukan restrukturisasi. Selain restrukturisasi, Buana Finance juga melakukan pencadangan sebesar 2,5% dari total pembiayaan yang diberikan. Langkah ini dilakukan demi menjaga laba perusahaan. Herman menyebut, bisnis pembiayaan Buana Finance pada sektor alat berat turun hingga 40%. Begitu juga dengan sektor pembiayaan konsumen yang ditaksir mengalami penurunan 30%.

Menghadapi ini, Buana Finance berencana untuk melakukan diversifikasi bisnis pembiayaan di luar pembiayaan konsumen dan alat berat. Yakni dengan menyasar segmen pembiayaan kemaritiman dan ekonomi kreatif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan