KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (
INCO) telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan nikel di sejumlah smelter yang akan dibangun perusahaan. Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, perusahaan melakukan penambangan sendiri dan langsung diolah di pabrik pengolahan di Sorowako. Ini dilakukan agar INCO tidak melakukan transaksi jual beli nikel ore dengan penambang lain. Adapun dalam beberapa tahun mendatang, INCO berencana untuk membangun sejumlah smelter seperti Smelter Pomalaa dan Smelter Bahodopi.
"Tentunya kami memiliki rencana jangka panjang penambangan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pengolahan yang ada saat ini dan yang akan dibangun dalam waktu 5 tahun yang akan datang," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10).
Baca Juga: Vale Indonesia akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) sebesar 500 MW Nantinya, lanjut Bernardus, Smelter di Pomalaa akan di
supply 100% dari penambangan di konsesi Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Demikian juga untuk Smelter Bahodopi, INCO akan mencukupi dari Tambang Bahodopi, Sulawesi Tengah. "Adapun secara keseluruhan, saat ini fasilitas pengolahan Sorowako rata-rata volume produksi nikel per tahunnya mencapai 75.000 metrik ton," tandasnya. Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, Vale Indoensia menggunakan teknologi
pyrometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari