KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih dalam tren melemah hingga saat ini. Meski demikian Bank Indonesia (BI) optimistis rupiah akan tetap stabil, sejalan dengan komitmen kebijakan BI. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, Bank Indonesia selalu berada di pasar dan hampir setiap hari melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah, baik di pasar spot, maupun Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). “Hampir setiap hari kita intervensi baik di pasar spot maupun DNDF agar rupiah tetap stabil,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (19/2).
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,5% ke Rp 16.357 Per Dolar AS pada Rabu (19/2) Perry mengungkapkan, ukuran nilai tukar rupiah stabil adalah itu setara atau sejalan dengan mata uang negara-negara berkembang, seperti China, Korea, Malaysia, Thailand, India, dan Singapura. Lebih lanjut, Perry menambahkan, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi, nilai tukar rupiah terkendali dengan kecenderungan menguat pada Februari 2025, dengan komitmen kuat kebijakan BI. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Februari 2025 (hingga 18 Februari 2025) menguat sebesar 0,15% (ptp) dibandingkan dengan level nilai tukar akhir Januari 2025. Perkembangan tersebut sejalan konsistensi kebijakan stabilisasi BI, serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik.