Jaga Rupiah dan Inflasi, BI Perlu Tahan Suku Bunga Acuan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyarankan agar Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 5,75% pada bulan ini. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, hal ini seiring dengan inflasi yang makin melandai. 

"Inflasi makin melandai setelah normalisasi harga global dan implementasi berbagai program pengendalian harga dalam negeri," tulis RIefky dalam laporannya, Rabu (23/8). 


Baca Juga: Bitcoin Jeblok Dalam Sepekan Usai Sinyal Hawkish The Fed dan Rumor SpaceX

Sementara itu, nilai tukar rupiah cukup terguncang baru-baru ini. Bahkan, rupiah pada pertengahan Agustus 2023 sempat melemah ke level Rp 15.335 per dolar As karena ketidakpastian global. 

Riefky menilai, menyusutnya rupiah disebabkan oleh penurunan neraca perdagangan sejak bulan April 2023 karena normalisasi harga komoditas.

Sebenarnya BI sudah melakukan berbagai upaya dalam meredam pelemahan rupiah, termasuk memperkuat kebijakan devisa hasil ekspor (DHE). 

Baca Juga: Bank Korea Diprediksi Menahan Suku Bunga Acuan 3,50%

Namun terlepas dari upaya tersebut, Riefky menilai BI perlu menerapkan kebijakan moneter yang konsisten untuk menahan arus modal asing keluar lebih banyak lagi. 

"Dengan demikian, kami melihat BI perlu mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini dengan tetap memantau stabilitas rupiah dan menjaga inflasi," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli