Jaga stabilitas keuangan, BI telah membeli SBN hingga Rp 103 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku telah melakukan intervensi di pasar keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah wabah virus corona. Salah satunya dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, dari awal tahun 2020 hingga saat ini, BI telah membeli SBN hingga mencapai Rp 103 triliun. Perry pun menambahkan bahwa sekitar Rp 80 triliun dibeli BI sejak merebak wabah virus corona di akhir Januari 2020.

Baca Juga: Soal corona, industri padat karya masih wait and see untuk kurangi aktivitas pabrik


Perry juga menegaskan bahwa BI tidak memiliki batasan jumlah intervensi yang dilakukan dengan pembelian SBN.

"Ada batasnya? Tidak. Tujuan kami menstabilkan nilai tukar rupiah agar sesuai fundamental dan mekanisme pasar. Selain itu kami juga terus memastikan pelaku pasar percaya," terang Perry pada Senin (2/3) di Jakarta.

Selain dengan pembelian SBN, BI juga melakukan intervensi di pasar saham serta pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). Perry pun mengatakan bahwa BI akan terus melakukan triple intervensi ini untuk menjaga stabilitas keuangan.

Lebih lanjut, Perry juga memaparkan mitigasi resiko Corona yang telah dilakukan oleh BI. Pertama, adalah dengan penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke level 4,75% pada Februari lalu.

Baca Juga: Cegah virus corona, ojek online minta aplikator berikan masker gratis

Kedua, dengan memperkuat operasi moneter untuk menjaga likuiditas di perbankan dan pasar keuangan. Ketiga, adalah dengan melakukan relaksasi kebijakan makroprudensioal lewat rasio intermediasi perbankan.

Keempat, adalah dengan melakukan akselerasi elektronifikasi bantuan sosial (bansos), kampanye penggunaan QRIS, maupun melakukan elektronifikasi keuangan di pemerintah daerah (pemda).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi