Jaga Stabilitas Rupiah, Bank Indonesia Pertahankan BI Rate 6%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI edisi Oktober 2024. Menjaga pergerakan rupiah menjadi pertimbangannya.

Meski tren deflasi selama lima bulan berturut-turut di Indonesia, Gubernur BI Perry Warjiyo berkomentar untuk mempertahankan BI Rate sebagai langkah yang bijaksana dan hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian politik dan moneter global.

Meski begitu, Economist NH Korindo Sekuritas Indonesia, Ezaridho Ibnutama melihat keputusan BI mulai berubah fokus. Menurutnya, seiring dengan tren deflasi, BI mungkin akan mencoba untuk menjaga momentum apresiasi USD/IDR tetap stabil, setelah The Fed melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) di bulan September.


Baca Juga: Pertahankan Suku Bunga Di Level 6%, Bos BI Beberkan Alasannya

"Karena pertemuan FOMC berikutnya tidak akan diadakan hingga awal November, BI tampaknya akan mempertahankan tren USD/IDR daripada menarik konsumsi domestik dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/10).

Apalagi Dewan Gubernur BI telah menetapkan perbedaan minimum 100bps antara BI Rate dan Fed Rate harus dipertahankan. Hal itu untuk menstabilkan fluktuasi mata uang, dan untuk mencegah arus keluar modal lebih lanjut ke negara lain seperti China yang telah mengusulkan insentif likuiditas yang signifikan untuk obligasi negara di pasar sekunder lokal mereka.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalita Sitomorang juga berpandangan penekanan pada kebijakan moneter jangka pendek bertujuan untuk menstabilkan rupiah di tengah meningkatnya volatilitas pasar keuangan.

Baca Juga: Faktor Eksternal Mengkhawatirkan, Rupiah Berpotensi ke Rp 16.000

Pada saat yang sama, membaiknya angka pengangguran di Amerika Serikat (AS) dapat mempengaruhi ekspektasi mengenai potensi penurunan suku bunga The Fed.

Meski begitu, Hosianna menilai BI masih memiliki ruang untuk penurunan suku bunga, terlebih dengan inflasi yang terkendali. "Ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sembari memantau stabilitas rupiah untuk mengantisipasi arah suku bunga The Fed dan pergerakan indeks dolar," sebutnya.

Dus, Bank Danamon memperkirakan suku bunga BI akan berada di level 5,75% pada akhir 2024. Sementara NH Korindo lebih optimis dengan memproyeksikan BI Rate di 5,5% dengan tujuan menjaga rupiah dikisaran Rp 15.300 - Rp 15.600 per dolar AS.

Selanjutnya: Qverse Hadirkan Quorum 3.0: Optimalkan Sinergi Antara Regulator, Founders & Industri

Menarik Dibaca: 8 Minuman Terbaik agar Kulit Awet Muda, Air Kelapa Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .