Jaga Stabilitas Rupiah, Operation Twist BI Perlu Dibarengi Kebijakan Moneter Lain



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah melakukan operation twist untuk menghadapi gejolak nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global. 

Operation twist yang dilakukan oleh BI ini adalah dengan memancing investor BI menjual surat berharga negara (SBN) tenor pendek untuk menaikkan imbal hasil SBN tenor pendek ini. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, memang langkah BI ini bisa untuk menjaga nilai tukar rupiah. 


Namun, ia menekankan, kombinasi operasi moneter akan membuat cara menjaga nilai tukar rupiah jadi lebih efektif. 

"Operasi moneter valas berupa term deposit valas devisa hasil ekspor juga masih diperlukan ke depannya. Jadi, tidak hanya triple intervention termasuk operation twist saja," tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1). 

Baca Juga: Gubernur BI Beberkan Dua Skenario Titik Tengah Pertumbuhan EkonomI Indonesia di 2023

Faisal menilai, kombinasi tersebut cukup berperan penting di tengah tren inflasi yang melandai serta ruang kenaikan suku bunga acuan yang makin terbatas. 

Senada dengan Faisal, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, operation twist cukup membantu dalam menjaga pergerakan rupiah. 

Menurut Riefky, operasi ini merubah struktur imbal hasil sehingga bisa menarik arus modal asing masuk ke dalam negeri. 

"Sehingga implikasinya, nilai tukar rupiah akan lebih stabil," terang Riefky. 

Sama dengan Faisal, Riefky juga bilang operation twist tidak bisa jalan sendiri karena tidak akan berdampak signifikan.

Dengan demikian, perlu bauran kebijakan yang sinergis dan koheren untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. 

Baca Juga: BI Kantongi SBN Rp 1.450 Triliun, akan Digunakan untuk Operasi Moneter

Lebih lanjut, Riefky memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp 14.800 hingga Rp 15.000 per dolar AS pada tahun ini. 

Sedangkan Faisal memperkirakan rata-rata rupiah pada 2023 sebesar Rp 15.220 per dolar AS dan pada akhir tahun 2023 bergerak di level Rp 15.285 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi