JAKARTA. Untuk menambal kebutuhan beras nasional dan menjaga stok beras nasional, Bulog akan merealisasikan impor beras sesuai dengan izin yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mengatakan, Bulog harus menjaga stok cadangan beras nasional sebesar 1,5 juta ton baik melalui pengadaan dalam negeri maupun impor."Kalau pengadaan dalam negeri belum bisa, maka akan impor," ujar Sutarto Seusai Pembukaan Workshop Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Dalam Rangka Menghadapi Dampak Perubahan Iklim Tahun 2011 Selasa Malam (11/1).Untuk menambal kebutuhan beras ini, pemerintah telah mengeluarkan ijin impor sebanyak 1,5 juta ton. "Karena izin impornya 1,5 juta ton, maka Bulog harus penuhi," jelas Sutarto. Dengan kata lain, Bulog akan menambah impor beras hingga mencapai kuota ijin yang telah diberikan oleh pemerintah.Catatan saja, hingga Desember lalu, Bulog telah meneken kontrak impor beras sebesar 1,23 juta ton. "Kemarin sudah 1,23 juta ton, dan itu yang sisanya yang akan dipenuhi," tutur Sutarto. Untuk memenuhi kuota impor beras ini, Bulog masih akan mengimpor sekitar 270.000 ton beras. Sutarto bilang, Bulog akan melakukan impor beras asal Thailand dan Vietnam. Hanya saja, ia masih enggan merinci berapa besar beras yang akan diimpor dari masing-masing negara tersebut. Ia hanya bilang, beras impor ini harus sudah masuk paling lambat Maret 2010.Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa seusai sidang kabinet Kamis (6/1) pekan lalu mengungkapkan untuk menjaga stok konstan Bulog sebesar 1,5 juta ton, maka pemerintah melakukan impor beras sebanyak 1,5 juta ton. "Itu digunakan untuk cadangan kita, untuk mengantisipasi keadaan," tegasnya pekan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jaga stok beras, Bulog akan realisasikan izin impor 1,5 juta ton
JAKARTA. Untuk menambal kebutuhan beras nasional dan menjaga stok beras nasional, Bulog akan merealisasikan impor beras sesuai dengan izin yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mengatakan, Bulog harus menjaga stok cadangan beras nasional sebesar 1,5 juta ton baik melalui pengadaan dalam negeri maupun impor."Kalau pengadaan dalam negeri belum bisa, maka akan impor," ujar Sutarto Seusai Pembukaan Workshop Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Dalam Rangka Menghadapi Dampak Perubahan Iklim Tahun 2011 Selasa Malam (11/1).Untuk menambal kebutuhan beras ini, pemerintah telah mengeluarkan ijin impor sebanyak 1,5 juta ton. "Karena izin impornya 1,5 juta ton, maka Bulog harus penuhi," jelas Sutarto. Dengan kata lain, Bulog akan menambah impor beras hingga mencapai kuota ijin yang telah diberikan oleh pemerintah.Catatan saja, hingga Desember lalu, Bulog telah meneken kontrak impor beras sebesar 1,23 juta ton. "Kemarin sudah 1,23 juta ton, dan itu yang sisanya yang akan dipenuhi," tutur Sutarto. Untuk memenuhi kuota impor beras ini, Bulog masih akan mengimpor sekitar 270.000 ton beras. Sutarto bilang, Bulog akan melakukan impor beras asal Thailand dan Vietnam. Hanya saja, ia masih enggan merinci berapa besar beras yang akan diimpor dari masing-masing negara tersebut. Ia hanya bilang, beras impor ini harus sudah masuk paling lambat Maret 2010.Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa seusai sidang kabinet Kamis (6/1) pekan lalu mengungkapkan untuk menjaga stok konstan Bulog sebesar 1,5 juta ton, maka pemerintah melakukan impor beras sebanyak 1,5 juta ton. "Itu digunakan untuk cadangan kita, untuk mengantisipasi keadaan," tegasnya pekan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News