Jaga Tabungan Kelas Bawah, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Institute menunjukkan, data belanja masyarakat kelompok bawah justru lebih tinggi dari belanja kelompok menengah dan atas. 

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengungkapkan, indeks belanja kelompok masyarakat kelas bawah hingga 3 September 2023 sebesar 246,9, atau meningkat dari akhir Agustus 2023 yang sebesar 203,3. 

Sedangkan indeks belanja masyarakat kelompok menengah tercatat 148,9 per 3 September 2023, justru menurun dari 185,9 pada akhir Agustus 2023. 


Indeks masyarakat kelas atas tercatat sebesar 116,9 hingga 3 September 2023, atau naik dibandingkan 141,1 per akhir Agustus 2023. 

Baca Juga: Tabungan Masyarakat Kelas Bawah Menipis, Dipakai untuk Berbelanja

Yudo juga mengklaim, indeks belanja masyarakat kelas bawah ini bahkan meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan dengan level pra pandemi Covid-19. 

Sayangnya, di tengah lonjakan konsumsi masyarakat kelas bawah, justru sumber dana yang digunakan untuk berbelanja bukan hanya berasal dari pendapatan saja. 

Namun, ini juga menguras tabungan mereka. Terlihat dari indeks tabungan per 3 September 2023 yang sebesar 75,7. Bahkan, ini terus berada dalam tren menruun sejak April 2023, di mana pada waktu itu hampir menyentuh indeks 100.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengingatkan, jangan sampai tabungan masyarakat bawah kemudian habis dan menyendat konsumsi. 

Dengan demikian, ia mengimbau, agar tabungan masyarakat kelas bawah tak menipis dan konsumsi tetap jalan, maka harapan ada di pemerintah. 

"Pemerintah harus mempercepat belanja, terutama belanja yang berkaitan dengan perlindungan sosial. Seperti bantuan sosial," terang David kepada Kontan.co.id, Senin (25/9). 

Selain itu, David juga mengimbau pemerintah memberikan upaya ekstra dalam mengontrol inflasi. Mengingat, kenaikan harga juga berpengaruh besar pada konsumsi masyarakat. 

"Inflasi juga perlu dijaga, untuk menjaga daya beli masyarakat kelas tersebut," tambah David. 

Baca Juga: Fundamental Kuat, BRI Optimistis Pertumbuhan Kredit Bisa Capai 12% Tahun Ini

Namun, David mengingatkan ini hanya berlaku dalam jangka pendek. Ia mengimbau pemerintah juga memikirkan keuangan masyarakat kelas bawah untuk jangka menengah panjang. 

Seperti, terkait lapangan pekerjaan. Ia menyoroti, kebanyakan masyarakat kelas bawah ini bergerak di usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Dalam hal ini, pemerintah perlu memberdayakan untuk mendorong usaha produktif UMKM dan sinergi dalam hal membangun ekosistem dengan usaha besar. 

Selain itu, penciptaan lapangan kerja dengan berbagai proyek padat karya juga bisa dilakukan, agar penghasilan masyarakat kelas bawah terjaga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi