Jahe Indonesia kalah saing dengan jahe gajah China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor jahe Indonesia tahun ini lesu. Soalnya, harga jahe negara kita kalah murah di pasar internasional dengan jahe gajah dari China. Padahal, kualitas jahe kita disebut-sebut sebagai yang terbaik.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor jahe sepanjang Januari-Maret 2018 hanya senilai US$ 0,92 juta, merosot 13,54% dibanding periode sama 2017 mencapai US$ 1,06 juta. Secara volume, ekspor jahe kita juga turun 1,12%, dari 643,34 ton menjadi 636,11 ton.

"Jahe gajah dari China melimpah di pasar dengan harga murah, hanya Rp 5.000 per kilogram," ungkap Kabul Indarto, Ketua Asosiasi Petani Jahe Organik (Astajo), Kamis (24/5) lalu. 

Bahkan, sesuai catatannya, harga jahe gajah China semakin turun menjadi Rp 3.500 per kilogram. Padahal, harga jahe Indonesia di tingkat petani lokal saja sudah ada pada kisaran Rp 6.500 per kilogram.

Muryono, petani jahe asal Jawa Tengah, mengklaim, kualitas jahe Indonesia sebenarnya sangat dicari oleh eksportir, terutama dari Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Arab Saudi. 

Tapi beberapa tahun silam, saat terjadi lonjakan harga ke level Rp 14.000, para petani bermain curang dan menyiramkan air pestisida ke tanaman jahe. Itu menyebabkan tanaman jadi layu dan memberi kesan sudah siap panen. Kepercayaan pembeli mulai berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi