Jajaki Potensi Minyak Non Konvensional, Pertamina akan Bor Sumur Kelok di Rokan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Energi (PHE) melanjutkan ikhtiar menjajaki peluang potensi Minyak Non Konvensional (MNK). Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Penguriseng mengungkapkan bahwa Pertamina berencana melakukan pengeboran sumur MNK kedua di Blok Rokan, yakni Sumur Kelok, dalam waktu dekat.

“Kita akan bor satu lagi, ada namanya Sumur Kelok, jadi kalau 2 sumur ini berhasil, dalam rangka memenuhi ketahanan energi nasional, mudah-mudahan ini menjadi sumber baru bagi migas,” kata Muharram saat melakukan kunjungan media ke kantor Kontan.co.id, Selasa (1/8).

Sebelumnya, PHE telah melakukan studi potensi MNK di kawasan Blok Rokan lewat PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Hasilnya, diperoleh temuan bahwa terdapat peluang MNK di Wilayah Kerja yang saat ini dikelola oleh PHR tersebut.


Baca Juga: Pertamina Buka Opsi Duet dengan Petronas Berlanjut di Proyek Migas Lain

Potensi sumber daya MNK di WK Rokan berada di formasi pematang brown shale yakni batuan induk utama hidrokarbon yang ada di kawasan Sumatera bagian tengah, dan lower red bed, yakni formasi bebatuan yang berada di bawah brown shale. Potensi ini berada pada kedalaman lebih dari 6.000 kaki.

Sebelum Sumur kelok, PHR telah mengidentifikasi potensi ini di wilayah sumur Gulamo, Lantas, Sumur Gulamo menjadi salah satu sumur eksplorasi vertikal yang diagendakan oleh Pertamina sebelum Sumur Kelok. Peresmian tajak pertamanya telah dilakukan belum lama ini.

Muharram mengaku belum bisa mengungkapkan berapa potensi MNK yang bisa dikeruk dari Sumur Gulamo dan Kelok. 

“Dua sumur ini karena tahapannya berbeda dengan (sumur) konvensional, kita baru bisa  menghitung cadangan nanti setelah kita mengevaluasi di laboratorium,” ujar Muharram.

“Mudah-mudahan 2024 (sudah bisa diketahui), karena 2023 data kita sudah masuk ke lab, setelah analisis lab baru kita bisa memberikan gambaran potensinya,” imbuhnya lagi.

Baca Juga: Kembalikan Natuna D-Alpha Ke Pemerintah, Kini Pertamina Fokus Kelola Blok East Natuna

Mengintip siaran pers Kementerian ESDM bernomor 328.Pers/04/SJI/2023,  potensi MNK inplace di kedua sumur tersebut mencapai 80 juta barel minyak. Meski demikian, dibutuhkan waktu sekurangnya 4 bulan untuk memastikan sumur MNK tersebut memiliki nilai ekonomis.

“”Setelah pengeboran dua sumur tersebut (Gulamo dan Kelok), masih akan ada lagi 126 sumur lain yang akan dilakukan pengeboran, karena potensi MNK yang ada di Blok Rokan ini sangat besar, yakni mencapai 1,28 miliar barel minyak,” tulis Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam siaran pers Minggu (30/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi