Jajal pasar moge, Yamaha langsung dihadang PPnBM



JAKARTA. Kenaikan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) membuat deru penjualan motor gede (moge) milik PT Yamaha Indonesia melamban. Padahal, Yamaha baru menjajal peruntungan bisnis moge akhir tahun lalu.

Sejak diluncurkan November 2013, Yamaha mengincar target penjualan moge sebesar 100 unit per tahun. "Ada dampaknya, kemungkinan cukup besar," ujar Eko Prabowo, General Manager Promotion and Community Development PT Yamaha Indonesia kepada KONTAN belum lama ini.

Empat moge keluaran Yamaha, yakni Yamaha YZF-R1, Yamaha YZF-R6, Yamaha V-MAX, dan Yamaha T-MAX. Harga jual moge tersebut bervariasi, mulai yang termurah Rp 185 juta sampai paling mahal Rp 500 juta.


Kenaikan PPnBM tentu saja membuat Yamaha mengerek harga jualnya. Namun, Eko belum tahu berapa besar kenaikan harga moge dengan PPnBM yang baru. Yamaha masih menghitung harga baru empat moge tersebut.

Eko juga belum bilang apakah akan merevisi target penjualan atau tidak. Alasannya, Yamaha masih melihat terlebih dahulu seberapa besar dampak kenaikan PPnBM terhadap industri ini. "Besarannya berapa dan berapa lama terjadinya adalah hal yang tidak mudah untuk diprediksikan secara real di pasar," tandas Eko.

Meski dihadang PPnBM, Eko optimistis moge buatan Yamaha masih diminati pasar. Sebab, moge termasuk salah satu gaya hidup. Pemilik moge akan terus mengganti koleksinya dengan model teranyar. "Kami melihat komunitas big bike sudah besar sehingga potensi penjualan masih terbuka lebar," papar Eko.

Dibandingkan dengan kelas lainnya, penjualan Moge tidak lebih dari 1% pasar motor Yamaha. Tahun ini, Yamaha menargetkan penjualan motor sebesar 2,6 juta unit.

Dua bulan pertama tahun ini, Yamaha berhasil menjual 389.334 unit motor atau 14,97% dari target. Di Februari, penjualan Yamaha naik 23,65% dibandingkan Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan