KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Januari hingga November 2024, tercatat sebanyak 22 BUMN telah mengalami perubahan pada susunan dewan komisaris dan direksi. Perubahan terbaru terjadi di PT Garuda Indonesia (Tbk) atau GIAA. Direktur Ekonomi Center for Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai perombakan ini kental dengan kepentingan politis, terlebih orang yang menggantikan posisi jabatan tinggi di perusahaan plat merah memiliki kedekatan dengan pemerintahan terpilih saat ini. "Mulai dari Grace, Burhanuddin sampai terbaru Walmildan yang menduduki kursi Dirut Garuda Indonesia memiliki benang merah dengan pemerintahan terpilih," kata Nailul pada Kontan.co.id, Selasa (19/11).
Baca Juga: Roda Pergantian Petinggi BUMN Terus Berputar Diketahui, beberapa nama di atas memang menjadi sosok baru di perusahaan BUMN sejak awal tahun ini. Mulai dari sosok Grace Natali yang menjadi komisaris Mind ID sejak Juni lalu. Kemudian, Burhanuddin Abdullah yang juga ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT PLN sejak Juli. Terbaru, Wamilda Tsani Panjaitan yang ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Garuda. Nailul mengatakan sosok-sosok yang dipilih memang punya sepak terjang yang baik di bidangnya. Namun, dirinya tak menjamin hal itu bisa memaksimalkan kerja BUMN, jika sosok terpilih itu memiliki kepentingan dengan penguasa. "Apalagi jika tidak berkepentingan dan tidak kompeten ini akan membuat kerja BUMN semakin buruk, akhirnya sumbangannya ke negara juga minimalis," jelasnya. Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa para direksi dan komisaris yang ditunjuk di perusahaan-perusahaan milik negara tersebut adalah profesional yang bekerja dengan prinsip transparansi dan efisiensi.
Baca Juga: Simak Prospek Kinerja Emiten BUMN yang Dukung Program Makan Bergizi Gratis "Jadi direksi yang sekarang mereka benar-benar bekerja secara profesional dan transparan, efisiensi, kita terus tekan,” jelas Erick di gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat. Berdasarkan catatan Kontan, Sepanjang tahun ini, ada 22 jajaran Komisaris dan Direksi yang diganti. 22 perusahaan tersebut di antaranya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang baru saja berganti kepemimpinan yaitu Mantan Plt CEO Lion Air, Wamildan Tsani Panjaitan yang ditunjuk sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, menggantikan Irfan Setiaputra. PT Pertamina (Persero) yang juga mengganti Direktur Utama dari Nicke Widyawati menjadi Simon Aloysius Selain itu, pemegang saham juga menetapkan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen. Selanjutnya, PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) yang ganti Komisaris Utama menjadi Rauf Purnama. Direktur Utama Perum Bulog juga ganti menjadi Wahyu Suparyono.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan BUMN Karya Tak Akan Memonopoli Proyek IKN Erick juga menunjuk Muhammad Akbar sebagai Plt. Direktur Utama Krakatau Steel dan menunjuk Maya Watono selaku Plt Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Di sektor energi, Erick menunjuk Grace Natalie Louisa sebagai Komisaris Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID. Serta menunjuk Fuad Bawazier Komisaris Utama dan Pamitra Wineka sebagai Komisaris Independen MIND ID. Selain itu, pergantian jajaran direksi dan komisaris lainnya juga dilakukan di PT PGN (Persero) Tbk (PGAS), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Surveyor Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Perum Perhutani, PT Hutama Karya (Persero). Selanjutnya, PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Sucofindo, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .