JAKARTA. Jakarta akan memiliki "Jakarta Night Market" di Monas. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, hal tersebut agar para pedagang kaki lima (PKL) bisa berdagang di sana. "Makanya dibikin konsep pasar malam supaya mereka bisa dagang, seperti di Monas," ujar Basuki saat menghadiri acara Lebaran Betawi di Monas, Sabtu (31/8). Menurut Basuki, Jakarta Night Market tersebut akan dimulai pada September mendatang, dengan konsep sederhana dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dengan begitu, PKL yang tidak tertampung di pasar bisa berdagang di Jakarta Night Market.
"PKL kan mau hidup, mau dapat uang. Sedangkan pasar belum siap. Kalau semua didorong ke dalam pasar, pasti semua orang belanja ke dalam pasar. Kalau dimasukin ke dalam semua enggak cukup, gimana?" kata dia. Basuki mengatakan, pasar malam tersebut sama konsepnya seperti Lebaran Betawi, yang diharapkan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Mereka diharapkan akan memperpanjang liburannya di Ibu Kota. Para pedagang yang akan berdagang di JNM adalah pengusaha-pengusaha rumah tangga dan PKL yang akan diseleksi menjadi 500-600 peserta. Selain akan menyediakan produk kuliner, JNM juga akan menyediakan produk-produk kreatif usaha kecil menengah (UKM) di Jakarta. Sebagai permulaan, JNM akan diselenggarakan setiap Sabtu malam. Nantinya, setiap pedagang yang membuka stan di pasar malam akan dikenakan biaya retribusi kebersihan sebesar Rp 5.000. Pedagang yang menggunakan tenda diwajibkan membayar Rp 50.000, sedangkan yang tidak menggunakan tenda dikenakan biaya Rp 15.000 setiap kali penyelenggaraan.