JAKARTA. Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas meminta pemerintah DKI Jakarta mengkaji ulang proyek Mass Rapid Transit (MRT) setelah kejadian banjir melanda kawasan Bundaran Hotel Indonesia dan jalan MH Thamrin. "Karena MRT akan dibangun bawah tanah dari Senayan-Bunderan HI, bahkan terus hingga Kampung Bandan. Dengan keadaan geologis daerah tersebut, maka proyek itu patut dipertanyakan lagi," ujar Darmaningtyas kepada KONTAN, Minggu (20/1). Menurutnya, dengan situasi seperti saat ini, tanpa pembenahan tata ruang yang baik, maka pembangunan MRT yang menghabiskan dana triliunan itu cukup beresiko. Untuk itu, Ia mengusulkan, Pemprov DKI memprioritaskan Transjakarta dengan 15 koridor agar bisa segera diselesaikan dengan perbaikan manjemen dan penambahan armada hingga 6.000 unit bus dan mengangkut6 juta penumpang.
Jakarta banjir, proyek MRT dipertanyakan
JAKARTA. Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas meminta pemerintah DKI Jakarta mengkaji ulang proyek Mass Rapid Transit (MRT) setelah kejadian banjir melanda kawasan Bundaran Hotel Indonesia dan jalan MH Thamrin. "Karena MRT akan dibangun bawah tanah dari Senayan-Bunderan HI, bahkan terus hingga Kampung Bandan. Dengan keadaan geologis daerah tersebut, maka proyek itu patut dipertanyakan lagi," ujar Darmaningtyas kepada KONTAN, Minggu (20/1). Menurutnya, dengan situasi seperti saat ini, tanpa pembenahan tata ruang yang baik, maka pembangunan MRT yang menghabiskan dana triliunan itu cukup beresiko. Untuk itu, Ia mengusulkan, Pemprov DKI memprioritaskan Transjakarta dengan 15 koridor agar bisa segera diselesaikan dengan perbaikan manjemen dan penambahan armada hingga 6.000 unit bus dan mengangkut6 juta penumpang.