Jakarta dapat hibah tiga pompa dari Jepang



JAKARTA. Pemerintah Jepang menghibahkan tiga pompa berkapasitas 5 kubik per detik kepada Pemprov DKI Jakarta di rumah pompa Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Bantuan tersebut diharapkan bisa mengantisipasi bencana banjir yang datang ke Ibu Kota Jakarta. Noriyo Mitsuya selaku Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengatakan, pihaknya mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di Jakarta.

Oleh karenanya, pihaknya menghibahkan bantuan berupa tiga pompa tersebut. "Jepang dan Indonesia sudah melakukan banyak kerjasama dan dari ini diharapkan kerjasamanya bisa meningkat," kata Mitsuya pada Kamis (27/3).


Achmad Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI mengatakan, proyek ini dibiayai oleh Grand Aid dari pemerintah Jepang dengan nilai kontrak ¥ 1.646.655.000 (Rp 120 miliar). Menurut Hermanto, proyek pembangunan pompa air ini berlangsung selama dua tahun dan dibangun selama tiga tahap.

Tahap pertama dimulai tanggal 7 Maret 2012 - 30 Juni 2012, tahap kedua dimulai 1 Juli 2012 - 30 September 2013 dan tahap ketiga 1 Juli 2013 - Desember 2014. Hermanto mengatakan, lingkup pekerjaan utama dari proyek ini adalah merekonstruksi stasiun pompa Pluit Timur yang dibangun tiga lantai dengan luas 400 meter persegi dengan pondasi steel pipe 1.000 milimeter dan kedalaman 30 meter.

"Pada saat ini proyek pompa Pluit Timur telah berlangsung selama 23 bulan dengan progres pekerjaan hingga 92,2 persen dan bisa dioperasikan pada 17 Maret 2014," kata Hermanto yang mengklaim pompa ini mampu menyedot dengan radius 34 km.

Untuk mendukung operasi pompa, pihaknya telah melakukan sejumlah tes sejak Februari hingga Maret 2014 serta pelatihan Operasi dan Pemeliharaan yang melibatkan petugas dari Dinas PU DKI Jakarta serta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). (Fitriandi Al Fajri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia