KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kasus Covid-18 Omicron gelombang ketiga di Indonesia sudah mendekati puncaknya. Bahkan, Kemenkes menyebut Jakarta telah melewati puncak Covid-19 gelombang 3. Benarkah Covid-19 gelombang 3 di Jakarta sudah melewati masa puncak? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sudah memberikan sinyal bahwa Jakarta telah melewati masa puncak serangan Covid-19 gelombang 3. "Menkes memberikan sinyal Jakarta sudah melewati masa titik puncaknya, sekarang sudah akan mulai melandai," kata Isnawa, Selasa (15/2/2022). Pada hari sebelumnya, Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, gelombang pandemi di Jakarta menurun dilihat beberapa aspek. "DKI Jakarta mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun (pasien) rawat inap mulai mengalami penurunan," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (14/2/2022).
Menkes Budi Gunadi memprediksi, kasus Covid-19 di Jakarta akan menurun dalam waktu dekat. Budi mengatakan, turunnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta akan diiringi dengan penurunan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan. "DKI kemungkinan besar kami mengamati bahwa minggu ini akan sampai puncaknya dan akan mulai bergerak turun," kata Budi, Senin. Lalu, benarkah DKI Jakarta telah melewati puncak gelombang ketiga? Mari simak data-datanya... Grafik kasus Covid-19 di Jakarta mulai menanjak pada awal Januari 2022 Berdasarkan data di situs web resmi Pemprov DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id, angka kasus harian Covid-19 di Ibu Kota sepanjang Desember 2021 selalu di bawah 100. Sepanjang Desember 2021, angka kasus harian terendah terjadi pada 6 Desember dengan 14 kasus, sedangkan tertinggi pada 28 Desember dengan catatan 96 kasus. Jumlah kasus harian Covid-19 mulai melewati angka 100 pada 1 Januari 2022. Saat itu ditemukan 118 kasus baru Covid-19 di Ibu Kota. Setelah itu, kasus harian Covid-19 di Jakarta merangkak naik hingga tembus 1.012 kasus pada 19 Januari.
Baca Juga: Jutaan Warga Indonesia Harus Vaksin Covid-19 Ulang, Ini Syarat & Aturannya Tak berhenti di angka 1.000-an, kasus harian Covid-19 di Ibu Kota justru terus meroket hingga melampaui 10.000 kasus pada 3 Februari 2022, tepatnya 10.317. Angka kasus harian Covid-19 mencapai puncaknya pada 6 Februari 2022 dengan 15.825 kasus. Angka ini melebihi puncak gelombang kedua akibat varian Delta pada Juli 2021 dan menjadi yang tertinggi selama pandemi melanda Jakarta. Setelah 6 Februari, jumlah kasus harian menurun meski angkanya selalu di atas 10.000, kecuali 15 Februari dengan 9.482 kasus baru. Agar lebih jelas, simak infografik dan rincian data kasus harian Covid-19 di Jakarta berikut ini:
- 1 Januari 2022: 118 kasus Covid-19 baru
- 2 Januari 2022: 103 kasus Covid-19 baru
- 3 Januari 2022: 172 kasus Covid-19 baru
- 4 Januari 2022: 115 kasus Covid-19 baru
- 5 Januari 2022: 259 kasus Covid-19 baru
- 6 Januari 2022: 267 kasus Covid-19 baru
- 7 Januari 2022: 300 kasus Covid-19 baru
- 8 Januari 2022: 278 kasus Covid-19 baru
- 9 Januari 2022: 393 kasus Covid-19 baru
- 10 Januari 2022: 360 kasus Covid-19 baru
- 11 Januari 2022: 537 kasus Covid-19 baru
- 12 Januari 2022: 412 kasus Covid-19 baru
- 13 Januari 2022: 478 kasus Covid-19 baru
- 14 Januari 2022: 554 kasus Covid-19 baru
- 15 Januari 2022: 720 kasus Covid-19 baru
- 16 Januari 2022: 566 kasus Covid-19 baru
- 17 Januari 2022: 493 kasus Covid-19 baru
- 18 Januari 2022: 670 kasus Covid-19 baru
- 19 Januari 2022: 1.012 kasus Covid-19 baru
- 20 Januari 2022: 1.155 kasus Covid-19 baru
- 21 Januari 2022: 1.484 kasus Covid-19 baru
- 22 Januari 2022: 1.825 kasus Covid-19 baru
- 23 Januari 2022: 1.739 kasus Covid-19 baru
- 24 Januari 2022: 1.993 kasus Covid-19 baru
- 25 Januari 2022: 2.190 kasus Covid-19 baru
- 26 Januari 2022: 3.509 kasus Covid-19 baru
- 27 Januari 2022: 4.149 kasus Covid-19 baru
- 28 Januari 2022: 4.558 kasus Covid-19 baru
- 29 Januari 2022: 5.765 kasus Covid-19 baru
- 30 Januari 2022: 6.622 kasus Covid-19 baru
- 31 Januari 2022: 5.262 kasus Covid-19 baru
- 1 Februari 2022: 6.388 kasus Covid-19 baru
- 2 Februari 2022: 9.132 kasus Covid-19 baru
- 3 Februari 2022: 10.317 kasus Covid-19 baru
- 4 Februari 2022: 13.179 kasus Covid-19 baru
- 5 Februari 2022: 12.774 kasus Covid-19 baru
- 6 Februari 2022: 15.825 kasus Covid-19 baru (tertinggi selama pandemi)
- 7 Februari 2022: 12.682 kasus Covid-19 baru
- 8 Februari 2022: 10.817 kasus Covid-19 baru
- 9 Februari 2022: 14.353 kasus Covid-19 baru
- 10 Februari 2022: 11.090 kasus Covid-19 baru
- 11 Februari 2022: 10.707 kasus Covid-19 baru
- 12 Februari 2022: 12.417 kasus Covid-19 baru
- 13 Februari 2022: 10.172 kasus Covid-19 baru
- 14 Februari 2022: 10.275 kasus Covid-19 baru
- 15 Februari 2022: 9.482 kasus Covid-19 baru
- 16 Februari 2022: 12.388 kasus Covid-19 baru
BOR isolasi turun tapi jumlah pasien dirawat meningkat Berdasarkan data terakhir yang dirilis Pemprov DKI Jakarta per 13 Februari 2022, tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Jakarta terisi 59 persen. BOR isolasi per 13 Februari sedikit menurun dibandingkan data yang dirilis sebelumnya per 6 Februari 2022 di mana tempat tidur isolasi terisi 62 persen. Meskipun persentasenya menurun, sebenarnya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat meningkat. Per 6 Februari, ada 3.631 pasien yang menempati tempat tidur isolasi di rumah sakit, sedangkan pada 13 Februari ada 3.964 pasien, sehingga naik 333 pasien dalam sepekan. BOR menurun karena adanya penambahan jumlah tempat tidur isolasi di 140 rumah sakit rujukan, dari 5.818 per 6 Februari menjadi 6.697 per 13 Februari atau bertambah 879 tempat tidur. Sementara itu, BOR di ruang intensive care unit (ICU) naik. BOR ICU per 6 Februari yakni 34 persen, lalu naik menjadi 46 persen per 13 Februari 2022 padahal kapasitasnya sudah ditambah. Per 6 Februari, tempat tidur ICU terisi 254 dari total 740. Sementara itu, per 13 Februari, tempat tidur ICU terisi 402 dari total 875. Berikut data BOR pasien Covid-19 selengkapnya di 140 RS rujukan, berdasarkan data yang dirilis Pemprov DKI Jakarta melalui akun resmi Instagram @dkijakarta: 2 Januari 2022:
- BOR isolasi: 5 persen (216 terisi dari total 3.933 tempat tidur)
- BOR ICU: 4 persen (26 terisi dari total 655 tempat tidur)
9 Januari 2022:
- BOR isolasi: 9 persen (348 terisi dari total 3.885 tempat tidur)
- BOR ICU: 5 persen (31 terisi dari total 604 tempat tidur)
16 Januari 2022:
- BOR isolasi: 20 persen (706 terisi dari total 3.589 tempat tidur)
- BOR ICU: 5 persen (31 terisi dari total 599 tempat tidur)
23 Januari 2022:
- BOR isolasi: 31 persen (1.115 terisi dari total 3.616 tempat tidur)
- BOR ICU: 8 persen (51 terisi dari total 610 tempat tidur)
30 Januari 2022:
- BOR isolasi: 57 persen (2.593 terisi dari total 4.545 tempat tidur)
- BOR ICU: 22 persen (145 terisi dari total 651 tempat tidur)
6 Februari 2022:
- BOR isolasi: 62 persen (3.631 terisi dari total 5.818 tempat tidur)
- BOR ICU: 34 persen (254 terisi dari total 740 tempat tidur)
13 Februari 2022:
- BOR isolasi: 59 persen (3.964 terisi dari total 6.697 tempat tidur)
- BOR ICU: 46 persen (402 terisi dari total 875 tempat tidur)
Pasien di RSDC Wisma Atlet turun Berbeda dengan jumlah pasien di 140 rumah sakit rujukan, jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, terus menurun jika menilik data 10 hari terakhir. Jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet menembus angka 5.934 orang per 6 Februari 2022, kemudian terus menurun ke angka 3.000-an. Berikut catatan penurunan jumlah pasien di RS Wisma Atlet :
- 6 Februari: 5.934 pasien Covid-19
- 7 Februari: 5.546 pasien Covid-19
- 8 Februari: 5.155 pasien Covid-19
- 9 Februari: 5.028 pasien Covid-19
- 10 Februari: 4.810 pasien Covid-19
- 11 Februari: data tidak tersedia
- 12 Februari: 4.520 pasien Covid-19
- 13 Februari: 4.358 pasien Covid-19
- 14 Februari: 3.759 pasien Covid-19
- 15 Februari: 3.855 pasien Covid-19
- 16 Februari: 3.758 pasien Covid-19
Epidemiolog: Jakarta belum lewati puncak gelombang ketiga Berbeda dengan pemerintah, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa DKI Jakarta belum melewati puncak gelombang ketiga. Untuk menentukan situasi Covid-19 di suatu daerah, kata Dicky, tidak cukup hanya melihat tren kasus harian, tetapi juga angka testing dan positivity rate. "Kalau saya masih melihatnya belum (melewati puncak) karena untuk mendapatkan satu kasus positif enggak banyak yang dites, bisa kurang dari 10, dan test positivity rate-nya masih jauh di atas 5 persen," kata Dicky, Selasa (15/2/2022). "Ini masih menunjukkan hal yang belum memperkuat klaim (melewati puncak gelombang ketiga) itu," tuturnya. Menurut Dicky, tidak mudah untuk menyatakan sebuah daerah telah melewati puncak kasus Omicron. Apalagi, belajar dari pengalaman beberapa negara, kasus Covid-19 akibat Omicron cenderung fluktuatif. Meski grafiknya terlihat menurun, ada kemungkinan angkanya naik lagi. Oleh karenanya, alih-alih mengeklaim puncak Omicron sudah lewat, Dicky mendorong pemerintah memperkuat pengetesan Covid-19. "Ini sekali lagi kita jangan terkecoh ya dengan masalah kasus, karena sekali lagi kalau bicara kasus itu berbeda dengan infeksi. Infeksinya itu ada di masyarakat, dan testing kita bukanlah dalam kategori yang kuat atau memadai," kata Dicky. Terkait positivity rate Covid-19 yang disinggung Dicky, berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, persentase kasus harian positif Covid-19 di Ibu Kota sejak awal Februari selalu di atas 20 persen, kecuali 10 dan 12 Februari yakni 17 persenan. Positivity rate ini jauh dari ambang batas 5 persen yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia WHO. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan. “Insya Allah, dengan kedisiplinan, dengan kerja sama, dengan kolaborasi seperti yang telah kita lakukan sebagai warga Jakarta, maka kita akan bisa melewati gelombang Omicron ini dengan baik, dengan cepat, dan insya Allah sehat, selamat," kata Anies dalam keterangan tertulis, Rabu (16/2/2022).
"Tetap semangat, tetap jaga imunitas, dan tetap jaga prokes di mana pun kita berada,” imbuhnya. Selain itu, Anies mengingatkan warga untuk membekali diri dengan pengetahuan terkait upaya pencegahan dan penanganan jika terinfeksi Covid-19. (NURSITA SARI, IHSANUDDIN, FITRIA CHUSNA FARISA) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Melihat Grafik Kasus Covid-19, Benarkah Jakarta Telah Lewati Puncak Gelombang Ketiga?",
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto