KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek juga berpotensi menyebabkan hipotermia. Hipotermia disebabkan oleh paparan suhu dingin yang terlalu lama dan kerap dialami oleh lansia serta anak-anak. Saat terkena suhu dingin, tubuh mulai kehilangan panas lebih cepat dari yang dihasilkannya. Paparan suhu dingin yang terlalu lama pada akhirnya menyebabkan energi di dalam tubuh terkuras sehingga suhu tubuh lebih rendah. Suhu tubuh yang terlalu rendah memengaruhi otak, membuat korban tidak mampu berpikir jernih atau bergerak dengan baik. Oleh karena itu, penderita hipotermia harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
- Merasa kedinginan
- Menggigil terus menerus
- Merinding
- Bibir berwarna biru
- Tidak dapat menghangatkan diri
- Pada bayi, kulitnya berubah menjadi merah terang, dingin, dan tampak sangat tidak bertenaga.
- Denyut jantung melemah dan menjadi tidak teratur.
- Menjadi bingung, mengantuk, dan kaku.
- Berbicara cadel, bergumam, dan gagap.
- Cukupi asupan nutrisi dan cairan. Persiapkan camilan dan air ekstra saat kondisi darurat.
- Gunakan pakaian yang tepat dan hindari memakai pakaian berbahan katun. Sebaiknya, gunakan pakaian berbahan sintetis atau wol agar tetap hangat saat basah.
- Istirahat yang cukup. Sebisa mungkin kita tetap harus beritirahat dan mengonsumsi makanan serta cairan.