Jakarta Fair 2024 Berhasil Catatkan Transaksi Sebesar Rp 7,5 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagelaran Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2024 berhasil mencapai nilai transaksi sesuai target, yaitu sebesar Rp 7,5 triliun.

Acara yang telah berlangsung selama 33 hari ini resmi ditutup pada Minggu (14/7).

Oki Setiawan, General Manager Operations JIExpo, menyatakan bahwa acara ini menarik partisipasi sebanyak 2.550 tenant dan menghadirkan lebih dari 1.500 stan.


"Selama 33 hari pelaksanaan, Jakarta Fair Kemayoran 2024 diikuti oleh 2.550 tenant dan 1.550 stan, menyerap puluhan ribu tenaga kerja, dengan jumlah total nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 7,5 triliun," kata Oki dalam keterangan resmi, Senin (15/7).

Menurutnya, partisipasi sektor otomotif, terutama kendaraan listrik, menjadi salah satu penopang utama transaksi.

Baca Juga: Permudah Transaksi di PRJ, United E-Motor Menggandeng Empat Perusahaan Pembiayaan

Oki menjelaskan bahwa angka transaksi tahun ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,3 triliun.

"Jakarta Fair tidak hanya ajang perdagangan tetapi juga mendorong promosi perdagangan dan membangun ekonomi Jakarta dan nasional," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, mengatakan bahwa total transaksi yang terjadi dalam pelaksanaan PRJ 2024 ini lebih dari target dan lebih besar dari tahun sebelumnya.

Dia menambahkan bahwa transaksi triliunan rupiah dalam pelaksanaan PRJ di JIEXPO Kemayoran ini menunjukkan bahwa pergerakan ekonomi di Jakarta meningkat.

"Yang jelas ekonomi jadi lebih baik karena ada pergerakan, ada peristiwa semacam ini. Tenaga kerja, pasti ya. Kemudian produk-produk, terutama produk UKM juga meningkat," ungkap Joko.

Baca Juga: Presiden Jokowi Soroti Ruwetnya Perizinan Penyelenggaraan Event di Indonesia

Sebelumnya, Direktur Marketing PT Jakarta International Expo, Ralph Scheunemann, menargetkan adanya peningkatan transaksi di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023. Penyelenggara membidik angka transaksi naik dari sebelumnya Rp 7,3 triliun menjadi Rp 7,5 triliun.

"Saya rasa tahun ini akan lebih dari Rp 7,5 triliun karena akan banyak sekali peserta baru di sektor otomotif dan itu sangat mendongkrak transaksi," ujar Ralph dalam keterangan resminya, Rabu (12/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .