Jakarta International bidik pendapatan Rp 1,48 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) optimistis kinerja akan membaik sepanjang tahun ini. Beberapa katalis pendongkrak kinerja: adalah meningkatnya kontribusi bisnis real estat dan jasa telekomunikasi, serta bisnis manajemen perhotelan.

Husein Angundjaja, Direktur Keuangan JIHD mengatakan, tahun ini, JIHD berharap bisa meraup pendapatan sebesar Rp 1,48 triliun. Jumlah ini naik 8 % ketimbang realisasi pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 1,37 triliun.

Target tersebut merupakan konsolidasi antara JIHD dengan anak perusahaan termasuk SCBD. Adapun pencapaian pada kuartal pertama tahun ini sudah 24% dari target atau seperempat sesuai target. "Mudah-mudahan kondisi ekonomi lebih bagus sehingga Rp 1,48 triliun tercapai," katanya, Kamis (21/6).


Tak hanya dari sisi topline, JIHD berharap laba bersih atawa bottom line-nya bisa meningkat pada tahun ini. Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 192,52 miliar. Husein memperkirakan tahun ini laba bisa naik 10% dari realisasi 2017 yang artinya bisa mencapai kisaran Rp 212 miliar.

Adapun bisnis real estat milik JIHD yang sedang mekar dan diharapkan menjadi pundi pemasukan adalah proyek dikelola oleh anak usahanya yakni PT Dharma Harapan Raya. Perusahaan ini bersiap mengelola lima properti baru yakni Discovery Kendari Beach Hotel, Discovery Kessilampe Hotel and Resort, Lot21 Hitech SCBD, Palace Hotel Jayapura dan Borobudur City Mixuse Development.

Selain proyek real estat, JIHD juga akan mengandalkan bisnis hotel dan pusat perkantoran SCBD Jakarta sebagai kontributor pendapatan. Perusahaan ini memproyeksikan tingkat okupansi hotel sepanjang tahun bisa naik 10% atau menjadi rerata tingkat okupansi sekitar 70% sepanjang 2018. Sebagai gambaran tahun lalu, okupansi hotel JIHD hanya sekitar 60%.

Harapan kenaikan tingkat hunian hotel ini berasal dari adanya agenda penting sepanjang 2018. Misalnya perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Husein menyebut kuartal I-2018 lalu, bisnis hotel dan real estat mengisi seperempat dari proyeksi pendapatan 2018. "Ada kenaikan pendapatan dan laba periode berjalan cukup menggembirakan. Kuartal I, 2017 masih negatif Rp 2,5 miliar dan tahun 2018 surplus Rp 2,7 miliar, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie