Jakarta International Stadion (JIS) Menjadi Kendaraan Politik Anies Menuju 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merespon peluncuran Jakarta International Stadium, Minggu (24/7) kemarin, anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Gerindra Kamrussamad menilai, berdirinya stadion Jakarta International Stadium (JIS) bisa menjadi kendaraan politik Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan dan sekaligus menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Namun, Kamrussamad mengakui, keberadaan JIS tersebut juga menjadi prestasi Anies Baswedan selama memimpin Ibu Kota.

“JIS ini prestasi Gubernur Anies, dan sekaligus kendaraan politik menuju Pilpres 2024,” ujar Kamrussamd dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).


Baca Juga: Survei PRC: Sandiaga Uno Raih Elektabilitas Tertinggi Sebagai Cawapres

Kamrussamad menjelaskan, disebut prestasi lantaran setiap kali bertemu konstituen di Jakarta Utara, mereka bangga dengan kehadiran JIS.

Hal ini lantaran, pada akhirnya Kota Jakarta memiliki salah satu stadium terbesar di Asia. Selain itu, kehadiran JIS juga penting sebagai monumen kinerja Gubernus Anies menuju 2024.

“Meski demikian, kita harus ingat bahwa ini merupakan kerja kolektif semua gubernur, yang proyek pembangunan fisiknya berhasil dituntaskan oleh Gubernur Anies,” jelasnya.

Politisi Partai Gerindra tersebut berharap, kehadiran JIS sebagai ikon baru Jakarta harus menjadi mesin penggerak ekonomi. Syaratnya dikelola dengan baik dan maksimal, sehingga keberadaan JIS semestinya mampu meningkatkan ekonomi warga sekitar.

"Ini tidak boleh dilupakan. Oleh karenanya, yang perlu difokuskan oleh Pemerintah DKI Jakarta adalah memastikan agar kehadiran JIS perlu menjadi ekosistem ekonomi warga yang terintegrasi,” terang Kamrussamad.

Baca Juga: Survei PRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi, Disusul Anies dan Prabowo

Namun Kamrussamad juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi Anies kedepannya. Menurutnya, pembanunan JIS harus dilihat tidak sekadar sebagai pembangunan stadion, tapi pembangunan kawasan olahraga besar.

Sehingga mau tidak mau, warga dan permukiman di sekitar JIS harus segera ditata ulang, termasuk nasib warga sekitar JIS di Kampung Pela-Pela dan Kampung Bayam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto