Jakpro disuntik modal untuk akusisi Palyja



JAKARTA. Tekad Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta untuk membeli saham mayoritas di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) semakin bulat. Pemda DKI menyuntikkan dana penyertaan modal pemerintah (PMP) Rp 1,4 triliun kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang nantinya bertugas mengakuisisi Palyja. Bersamaan itu, PMP juga berlangsung di PT Pembangunan Sarana Jaya Rp 130 miliar.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Budi Karya Sumadi, bercerita, penyuntikan dana sebesar itu merupakan hal yang tak terduga. Soalnya, sebelumnya manajemen hanya mengusulkan PMP sebesar Rp 600 miliar. Itu untuk akuisisi Palyja Rp 250 miliar, Rp 250 miliar untuk bangun rumah susun dan Rp 100 miliar untuk waduk Pluit.

Nah, dengan dana PMP yang melebih usulan itu, Pemda DKI menginginkan Jakpro sukses mengakuisisi 51% saham Palyja yang kini dikempit Suez Environment. Dengan demikian, saham itu tidak jatuh ke Manila Water, perusahaan asal Filipna. Selain itu, tambahan dana itu juga menjadi modal Jakpro untuk mengelola operasional air bersih pasca akuisisi.


"Kami berjanji agar dana tersebut dapat digunakan untuk kegiatan yang berkaitan langsung dengan masyarakat seperti penyediaan air bersih setelah akuisisi Palyja nanti," ujar Budi, Kamis (11/7).

Hanya saja, akuisisi ini masih akan berlangsung dalam waktu lama. Menurut Budi, sejauh ini Pemda DKI dan Palyja masih terus membahasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama, berkata, telah menyiapkan dua badan usaha milik daerah (BUMD) untuk membeli Palyja. Selain Jakpro, PT Pembangunan Jaya Ancol juga menjadi kandidatnya. Namun, sejauh ini Pemda DKI belum mendapat penjelasan direksi Palyja yang menolak rencana akusisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto