JALA Raih Pendanaan Seri A US$ 13,1 Juta untuk Perkuat Budidaya Udang Indonesia



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perusahaan yang berfokus pada transformasi digital di sektor udang, JALA, mengumumkan berhasilnya putaran pendanaan seri A sebesar US$ 13,1 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Intudo Ventures, dengan dukungan dari Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), Mirova, dan Meloy Fund (Deliberate Capital).

Berdiri sejak tahun 2017, JALA merupakan inovator dalam ekosistem digital rantai pasok udang. Mereka menyediakan solusi end-to-end untuk menyederhanakan proses budidaya udang, meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan.

JALA menawarkan berbagai layanan teknologi terkini bagi petambak, termasuk analisis budidaya berbasis data real-time, alat terintegrasi, serta dukungan untuk pendanaan, pasokan, dan distribusi hasil panen ke pasar.


Baca Juga: Pengawet, Pemanis, Pewarna, dan Penyedap Alami dari Bahan serta Bumbu Sederhana

Liris Maduningtyas, Co-founder dan CEO JALA, menyatakan membuka jalan menuju industri udang Indonesia yang berkelanjutan di masa depan merupakan inti dari misi JALA. Dengan dukungan dari Intudo dan SMDV, pihaknya semakin bersemangat. 

"Pendanaan ini memungkinkan kami untuk menghadirkan solusi kami ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dan membekali petambak setempat dengan dukungan teknologi dan pendanaan yang mereka butuhkan untuk memajukan produksi udang Indonesia,” ucapnya dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Rabu (29/11).

Dengan kepercayaan dari lebih dari 20.000 pengguna, JALA telah mencapai dampak positif yang signifikan di industri udang. Aplikasi mereka telah memantau lebih dari 35.300 kolam, membantu petambak dalam panen udang secara besar-besaran. Rencananya, JALA App akan terus dikembangkan dengan fitur prediksi performa budidaya, kualitas air, dan penyakit udang yang lebih mendalam, serta otomasi input data.

Selain itu, JALA menjalin kerjasama dengan Conservation International untuk mengembangkan Climate Smart Shrimp, sebuah inisiatif gabungan yang mengintegrasikan restorasi mangrove dengan tambak udang tradisional.

Baca Juga: Asisten petambak mengelola kualitas air

Dengan dana dari putaran pendanaan ini, JALA berencana untuk memperluas operasionalnya di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Tiga wilayah ini dianggap memiliki potensi unik untuk pertumbuhan industri budidaya udang.

Patrick Yip, Founding Partner Intudo Ventures mengatakan, sebagai produsen udang terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasok seafood global. Solusi digital dari JALA membantu petambak menciptakan nilai ekonomi, meningkatkan hasil budidaya, dan mempromosikan praktik budidaya yang berkelanjutan. "Kami sepenuhnya mendukung visi JALA dalam mewujudkan digitalisasi dan memperkuat budidaya udang di Indonesia,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli