KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat sejumlah tantangan pada petani jelang revolusi industri 4.0. Hal dikarenakan mayoritas petani masih menggunakan metode tradisional. Menghadapi itu, pemerintah berupaya menggandeng stakeholder swasta untuk menyelesaikan isu-isu tersebut. Namun realisasinya diperkirakan masih akan jauh. Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan persoalan yang dihadapi petani saat ini bisa dirangkum menjadi lima hal. Pertama, pemilikan lahan petani yang terbatas, yang rata-rata hanya 0,2 hektare. Kedua, kondisi tanah yang sudah rusak akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan. Ketiga, aspek kurangnya permodalan dan rendahnya kualitas manajemen. Keempat, lemahnya penguasaan teknologi. Dan, kelima adalah kesulitan dalam penanganan pasca-panen.
Jalan agribisnis 4.0 masih panjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat sejumlah tantangan pada petani jelang revolusi industri 4.0. Hal dikarenakan mayoritas petani masih menggunakan metode tradisional. Menghadapi itu, pemerintah berupaya menggandeng stakeholder swasta untuk menyelesaikan isu-isu tersebut. Namun realisasinya diperkirakan masih akan jauh. Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan persoalan yang dihadapi petani saat ini bisa dirangkum menjadi lima hal. Pertama, pemilikan lahan petani yang terbatas, yang rata-rata hanya 0,2 hektare. Kedua, kondisi tanah yang sudah rusak akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan. Ketiga, aspek kurangnya permodalan dan rendahnya kualitas manajemen. Keempat, lemahnya penguasaan teknologi. Dan, kelima adalah kesulitan dalam penanganan pasca-panen.