KONTAN.CO.ID - Tak ada yang kebal virus korona. Seperti sektor usaha lainnya, laju bisnis jalan tol juga menghadapi rintangan berat pada tahun ini. Mandeknya bisnis jalan tol tergambar dalam realisasi kinerja keuangan operator jalan bebas hambatan di tahun pandemi ini. Sejumlah operator jalan tol mencatatkan penurunan kinerja selama semester I-2020. PT Jasa Marga Tbk (JSMR), misalnya, membukukan pendapatan jalan tol senilai Rp 3,91 triliun, per 30 Juni 2020. Jumlah itu menyusut 17,51% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 4,74 triliun. Dari sisi bottom line, JSMR cuma meraup laba bersih Rp 105,73 miliar di semester I-2020, merosot 90% ketimbang laba bersih semester I-2019. PT Waskita Karya Tbk (WSKT), yang mengelola jalan tol melalui anak usaha Waskita Toll Road, juga mengalami kondisi serupa. Bahkan WSKT menderita kerugian bersih Rp 1,1 triliun selama enam bulan pertama tahun ini. Salah satu pemicu utamanya adalah beban bunga investasi jalan tol yang cukup besar. Di saat yang sama, lalu linta harian rata-rata (LHR) di jalan tol yang masih anyar relatif rendah.
Jalan (Bebas) Hambatan
KONTAN.CO.ID - Tak ada yang kebal virus korona. Seperti sektor usaha lainnya, laju bisnis jalan tol juga menghadapi rintangan berat pada tahun ini. Mandeknya bisnis jalan tol tergambar dalam realisasi kinerja keuangan operator jalan bebas hambatan di tahun pandemi ini. Sejumlah operator jalan tol mencatatkan penurunan kinerja selama semester I-2020. PT Jasa Marga Tbk (JSMR), misalnya, membukukan pendapatan jalan tol senilai Rp 3,91 triliun, per 30 Juni 2020. Jumlah itu menyusut 17,51% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 4,74 triliun. Dari sisi bottom line, JSMR cuma meraup laba bersih Rp 105,73 miliar di semester I-2020, merosot 90% ketimbang laba bersih semester I-2019. PT Waskita Karya Tbk (WSKT), yang mengelola jalan tol melalui anak usaha Waskita Toll Road, juga mengalami kondisi serupa. Bahkan WSKT menderita kerugian bersih Rp 1,1 triliun selama enam bulan pertama tahun ini. Salah satu pemicu utamanya adalah beban bunga investasi jalan tol yang cukup besar. Di saat yang sama, lalu linta harian rata-rata (LHR) di jalan tol yang masih anyar relatif rendah.