JAKARTA. Pantas saja banyak yang mengeluh distribusi barang tersendat akibat jalan rusak. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sampai saat ini masih terdapat sekitar 3.800 kilometer (km) jalan nasional yang kondisinya rusak parah. Kerusakan jalan nasional itu kira-kira setara dengan 10% dari seluruh panjang jalan nasional di Indonesia yang mencapai 38.500 km. Menurut Djoko Murjanto, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, tingkat kerusakan terparah ada di jalan nasional wilayah III yakni mencapai 17,72% dari total panjang jalan. Wilayah III ini meliputi Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Kerusakan jalan nasional di wilayah I (Aceh hingga Lampung) sekitar 11,84%. Jalan rusak di wilayah II (Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara) mencapai 7,97%.
Jalan nasional rusak sapai 3.800 kilometer
JAKARTA. Pantas saja banyak yang mengeluh distribusi barang tersendat akibat jalan rusak. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sampai saat ini masih terdapat sekitar 3.800 kilometer (km) jalan nasional yang kondisinya rusak parah. Kerusakan jalan nasional itu kira-kira setara dengan 10% dari seluruh panjang jalan nasional di Indonesia yang mencapai 38.500 km. Menurut Djoko Murjanto, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, tingkat kerusakan terparah ada di jalan nasional wilayah III yakni mencapai 17,72% dari total panjang jalan. Wilayah III ini meliputi Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Kerusakan jalan nasional di wilayah I (Aceh hingga Lampung) sekitar 11,84%. Jalan rusak di wilayah II (Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara) mencapai 7,97%.