Tahun 1997 - 1998 menjadi salah satu periode kelam bagi perekonomian Indonesia. Ketika itu, nilai tukar rupiah terjerembab terhadap dolar AS, inflasi tinggi sehingga harga barang kebutuhan melejit. Utang korporasi yang berlipat-lipat sehingga bank-bank nasional yang terpuruk karena korporasi tidak bisa bayar utang. Situasi ini juga terjadi kepada korporasi maupun unit usaha milik negara. Dengan pengelolaan yang kurang transparan dan tidak professional, mereka pun ikut tersapu badai krisis karena tidak memiliki cadangan modal atau asset yang cukup untuk menutupi kenaikan biaya operasional ataupun biaya produksi. Untuk itu, Pemerintah pun berinisiatif membentuk organisasi pembina dan pengelola BUMN menjadi setingkat Kementerian. Hal ini mengingat peran, fungsi serta kontribusi BUMN terhadap keuangan negara yang sangat signifikan.
13 April 1998, Kementerian BUMN lahir dan pembenahan pun langsung dilakukan. Banyak inisiatif yang dilakukan dalam mentransformasikan perusahaan milik negara menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, berdaulat, adil dan makmur. Misalnya, penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance. Penetapan strategi bisnis yang lebih terfokus sesuai fungsi dan tugas masing-masing BUMN, baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang. Aspek kemampuan dan profesionalisme dikedepankan dibarengi sistem remunerasi yang jelas. Menteri BUMN Rini M. Soemarno, menyampaikan, proses transformasi BUMN telah memperlihatkan hasil nyata. Hal ini terlihat dari dua peran BUMN yang mampun diemban dengan seimbang, yakni sebagai agen pencipta nilai yang menjaga keberlangsungan usaha untuk terus tumbuh dan berdaya saing lokal dan global, serta sebagai agen pembangunan yang mampu berkontribusi penuh dalam pembangunan ekonomi, kemanfaatan umum (menyediakan barang/jasa untuk kebutuhan masyarakat), perintis kegiatan usaha (merintis kegiatan usaha yang belum mampu dilakukan oleh swasta atau koperasi) dan ekonomi kerakyatan (turut aktif membantu pengusaha golongan ekonomi lemah). Kondisi BUMN selama empat tahun terakhir semakin kuat dan kokoh. Bertambahnya jumlah BUMN menjadi 143 Perusahaan di tahun 2018 juga menandakan bahwa banyak sektor di Indonesia dapat dikelola dan dioptimalkan melalui sinergi yang berkesinambungan. Berbagai proyek menghubungkan Nusantara telah dilakukan oleh BUMN dalam 4 tahun terakhir melalui peningkatan konektivitas darat, laut dan udara. BUMN turut berperan dalam pembangunan insfrastruktur telekomunikasi di 458 kota/kab layanan yang memungkinkan 79 ribu desa terjangkau sinyal serta mendukung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 97,2% dan perwujudan BBM Satu Harga di 123 lokasi di seluruh Indonesia. BUMN turut berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui penyaluran KUR senilai total Rp 113,9 triliun kepada 4,3 juta nasabah dan pembinaan ekonomi keluarga sejahtera 'Mekaar' yang menjangkau 276 kabupaten dengan total nilai penyaluran sebesar Rp 16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah ultra mikro. Dalam mendukung pengembangan UKM, BUMN telah mendirikan Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang tersebar di 209 lokasi guna menaikkan kelas ekonomi pelaku UMKM dengan jumlah binaan saat ini 12.522 pelaku, melalui pembinaan dan pembelajaran bersama serta mewadahi penjualan produknya melalui aplikasi belanja online. Kata Rini, soliditas dan sinergitas antar BUMN harus dimulai dari puncak pimpinan tertinggi masing-masing perusahaan agar memberikan contoh untuk diikuti hingga pekerja di lapangan. BUMN yang bergerak dalam satu industri yang sama sekalipun harus mampu memahami semangat sebagai satu keluarga yang saling bahu membahu mencapai hasil yang lebih besar.
Bakti BUMN Untuk Negeri Dalam memperingati 21 tahun Hari Ulang Tahunnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menggelar sejumlah kegiatan sosial dan program menarik sepanjang Maret - April 2019. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kementerian BUMN. Rangkaian ulang tahun Kementerian BUMN mengusung tema “One family, One Nation, One Vision to Excellence”. Tema tersebut bermakna bahwa BUMN senantiasa memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya untuk negeri dan menjadi agent of development serta terus mendorong untuk menjadi pemain dunia, dimana beberapa perusahaan negara seperti Garuda Indonesia, Freeport dan Inalum saat ini telah menjadi pemain kelas dunia. Aneka kegiatan yang ditujukan bagi seluruh masyarakat di Nusantara telah disiapkan. Pada program Bersih-bersih kampung, misalnya, Kementerian BUMN melibatkan para milenial perusahaan-perusahaan milik negara di berbagai wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua. Program ini meliputi aktivitas bersih-bersih lingkungan, penghijauan dan berbagai aktifitas lain. Pada kegiatan BUMN Goes to Kampus, BUMN juga membuka kelas kreatif yang akan diikuti 6 ribu peserta dan membuka program magang mahasiswa bersertifikat bagi 10 ribu peserta serta membuka 11 ribu lowongan kerja dimana 1.000 diantaranya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Pada rangkaian ulang tahun Kementerian BUMN juga telah digelar lomba lari bertajuk Mandiri Banyuwangi Half Marathon pada 31 Maret 2019 yang dibuka untuk seribu peserta. Pada lomba lari yang bertujuan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Tanah Air ini, selain kategori lari half marathon (21 km), juga dibuka kategori lomba 10K dan 5K. Selain itu, BUMN juga menggelar promo aktivasi LinkAja di seluruh daerah Indonesia. "Promo aktivasi ini memungkinkan masyarakat membeli bahan-bahan pokok produksi BUMN dengan harga murah,” ujar Rini.
Menteri Rini menegaskan, berbagai rangkaian kegiatan tersebut didesain agar seluruh elemen BUMN dapat menyentuh langsung masyarakat di berbagai lapisan yang menjadi pemangku kepentingan paling utama. “Pada akhirnya, tujuan utama keberadaan BUMN adalah masyarakat. Oleh karena itu, sebagai bentuk syukur kami atas apa yang telah dicapai BUMN, inilah yang kami lakukan sebagai bakti kami kepada masyarakat dan negari ini,” tuturnya. Dia menekankan, pihaknya tidak memiliki tujuan lain dari program Bakti Hadir untuk Negeri, selain masyarakat. Harapannya, masyarakat akan semakin dekat dan bangga atas kehadiran BUMN. “Jika kedekatan ini bisa diwujudkan, kami tentu berharap masyarakat akan menjadi bagian dari BUMN serta mendukung BUMN dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya,” tutup Rini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Indah Sulistyorini