Jalan Satrio ditutup, pedagang terancam merugi



JAKARTA. Salah satu ruas Jalan Prof. Dr. Satrio di Jakarta Selatan makin lama kian sempit. Gara-garanya, lantaran banyak bahan bangunan yang memakan sebagian jalan raya untuk pembangunan jalan layang non tol di daerah tersebut. Bahkan kabarnya, Pemerintah DKI Jakarta mulai efektif menutup jalan ini mulai 1 April 2011 hari ini. Padahal, di daerah itu terdapat sentra bisnis seperti Mall Ambasador. Pelaku bisnis di mall itu mengaku telah merasakan dampaknya. Harianto Wijaya, Store Manager Toko Buku Trimedia, di Mal Ambasador menuturkan, saat ini pengujung sudah terlihat mengalami penurunan 10% dari biasanya sekitar 1000 orang per hari. Satria Hamid, Public Affair Senior Manager PT Carrefour Indonesia di Mal Ambasador juga mengklaim telah mengalami penurunan pengunjung sebanyak 10% selama Februari 2011 hingga Maret 2011. Sebelumnya pengunjung mencapai 220.000 orang per bulan, menjadi 200.000 orang per bulan dengan rata-rata pengunjung 7.000 orang per hari. Penurunan pengunjung ini disebabkan banyaknya pelanggan Carrefour enggan datang ke sana karena jalan yang macet dan sempit. "Kalau Jalan Satrio benar-benar ditutup maka penurunan pengunjung bisa lebih tinggi dari 10%," imbuh Satria.Sementara itu, Gandhi Lie, General Manager Business Development PT Fastfood Indonesia mengatakan, dampak dari penutupan jalan satrio terhadap penjualan di gerai KFC yang ada di Mal Ambasador pasti ada. "Penutupan jalan satrio pasti ada imbasnya terhadap penjualan KFC," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (1/4). Namun, penurunan itu tidak terlalu signifikan karena masih banyak pegawai-pegawai perkantoran yang ada di sana.Namun sayang, Gandhi tidak bisa memperhitungkan persis penurunan pengunjung itu berapa persen. "Yang pasti, 75% pengunjung di Gerai KFC di Mal Ambasador berasal dari pihak internal, dan 25% lagi dari eksternal, " tegas Gandhi. Artinya, pasar utama yang dibidik gerai KFC di sana adalah mereka bekerja di dalam mal dan di perkantoran sekitar jalan satrio.Sementara Pengelola Mal Ambasador, Kristin menyatakan, penyempitan jalan ini bertahap per tiga bulan saja di salah satu ruas jalan. "Sehingga tidak menyebabkan penurunan yang berarti.Namun para pengusaha di sentra bisnis ini mengharapkan, agar pemerintah perlu menyosialisasikan kepada masyarakat penutupan jalan ini dan menunjukkan titik-titik jalan alternatif supaya masyarakat tidak bingung. "Meskipun Carrefour mendukung program pemerintah memberi akses jalan yang baik, tapi pemerintah juga harus memberi jalan keluar agar penutupan jalan ini tidak berdampak besar bagi pedagang dan masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini