KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perjalanan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menuju adjusted EBITDA positif pada kuartal IV-2023 masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama kondisi makro ekonomi. Menilik laporan keuangan per 30 September 2023, GOTO mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 9,54 triliun. Ini membaik dari Rp 20,31 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, rugi usaha GOTO juga mulai membaik dari Rp 22,75 triliun hingga tutup Kuartal III-2022 menjadi Rp 8,59 triliun pada akhir September 2023.
Baca Juga: Strategi GOTO Tekan Cash Burn di Akhir Tahun Dari sisi top line, GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 10,51 triliun. Ini tumbuh 31,89% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 7,96 triliun. Meski GOTO berhasil menekan rugi bersih dan beban, perjalanan emiten teknologi ini untuk mencapai adjusted EBITDA positif penuh tantangan. Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menilai persaingan bisnis yang semakin ketat menjadi salah satu risiko bagi GOTO dalam jangka pendek. "Perubahan dinamis terjadi dalam industri e-commerce, seiring agresifnya para pesing untuk menangkap peluang dari TikTok Shop," kata Jimmy kepada Kontan belum lama ini. Baca Juga: Harga Saham GOTO Tertekan, Patrick Walujo: Ini Cambuk Motivasi