Jalan tol akses Tanjung Priok siap beroperasi



JAKARTA. Jalan tol akses Tanjung Priok akan diresmikan Sabtu (15/7), setelah pembangunannya rampung 100%. Pembangunan jalan tol layang dengan panjang 11,4 kilometer ini dilakukan pertama kali pada 2009. Itu artinya butuh kurang lebih delapan tahun hingga beres seluruhnya.

Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pada dasarnya pembicaraan untuk membangun tol tersebut sudah dilakukan sejak 2000 dan baru bisa direalisasikan pada awal 2009. "Jadi sekitar 17 tahun lamanya untuk bisa menyelesaikan jalan tol ini," tambahnya.

Menurut Basuki, lamanya pembangunan jalan tol tersebut karena dua faktor. Pertama, masalah pembebasan tanah yang tak kunjung usai. Kedua, pembongkaran 69 tiang beton yang tidak memenuhi spesifikasi keamanan.


Pasalnya, Jalan Tol Tanjung Priok yang diprediksi bakal dilewati truk-truk bermuatan berat membutuhkan tiang pancang dengan spesifikasi tertentu. "Setelah berdebat hampir dia tahun antara ahli Indonesia dengan Jepang. Akhirnya ahli Jepang minta dibongkar saja. Satu per satu dibongkar dengan biaya dari kontraktornya," papar Basuki.

Jalan Tol Akses Tanjung Priok merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) dan tersambung dengan Jalan Tol Dalam Kota yakni di Seksi North South (NS) yang akan menghubungkan lalu lintas dari JORR ke Cawang, Pluit, serta langsung ke pelabuhan.

Kementerian PUPR rencananya akan segera menunjuk operator yang tepat sebagai pengelola jalan tol ini. Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari lima seksi yakni Seksi E-1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, dan Seksi E-2 Cilincing-Jampea dengan panjang 2,74 kilometer.

Kemudian Seksi E-2A Cilincing-Simpang Jampea sepanjang 1,92 kilometer, NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea sepanjang 2,24 kilometer, dan NS Direct Ramp dengan panjang 1,1 kilometer. Untuk Seksi E-1 Rorotan - Cilincing sendiri telah rampung dan dioperasikan tanpa tarif sejak 2011.

Biaya pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 5 triliun, dengan rincian Rp 1 triliun untuk pengadaan lahan dan Rp 4 triliun untuk konstruksinya.

Kontraktor pelaksana Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) kontraktor Jepang dan Indonesia, yakni SMCC- PT Hutama Karya, Kajima-PT Waskita Karya, Obayashi-PT Jaya Konstruksi, dan Tobishima-PT Wijaya Karya.

Rencananya, operasionalisasi keseluruhan seksi di Jalan Tol Akses Tanjung Priok bisa dilaksanakan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikannya pada Sabtu (15/4).

(Ridwan Aji Pitoko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini