KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek memiliki dampak yang luas bagi lalu lintas transportasi di wilayah tersebut. Tidak hanya jalan arteri, hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak malam hingga Rabu pagi (01/01) juga berdampak pada lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol. Sebagaimana yang telah dimuat dalam Kontan.co.id sebelumnya, perusahaan pelat merah pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tercatat sempat menutup sejumlah gerbang tol (GT) di lima jalan tol yang meliputi Jakarta-Cikampek, Tol dalam kota, tol JORR Non S, Tol JORR Ulujami-Pondok Aren, dan jalan tol Kunciran-Serpong pada Rabu (01/01).
Baca Juga: Jalan tol dalam kota digratiskan selama 18 jam sebagai kompensasi banjir Sekretaris Perusahaan JSMR, Agus Setiawan mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan terakhir pada pukul 15.00 WIB, beberapa lokasi yang sebelumnya tergenang air seperti misalnya titik jalan tol Jakarta-Cikampek Km 9 (Jatibening) kini sudah kering dan dapat dilalui oleh pengguna jalan tol. Agus tidak menyebutkan potensi kerugian yang diakibatkan oleh terganggunya kegiatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol yang terdampak oleh banjir. Yang jelas, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya ruas jalan tol yang tergenang oleh air bisa segera dilalui. “Jasa Marga mengupayakan agar genangan segera surut,” ujar Sekretaris Perusahaan JSMR, Agus Setiawan kepada Kontan.co.id (01/01). Hal yang serupa juga dialami oleh pengelola jalan tol lain. Sekretaris Perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Indah Dahlia Lavie mengatakan pihaknya terpaksa menutup sementara jalur menuju Tanjung Priok dari arah Cikampek akibat adanya genangan air di Terowongan Cawang. Penutupan sementara jalur tersebut dilakukan dengan alasan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol. Meski begitu, Indah mengatakan bahwa banjir yang terjadi akibat hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak malam hingga Rabu pagi tidak menimbulkan potensi kerugian yang besar ataupun memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional pada ruas-ruas jalan tol yang dikelola perseroan di wilayah Jabodetabek. Pasalnya sebagian besar jalan tol yang dikelola oleh perseroan, seperti misalnya Jakarta Intra Urban Toll Road (JIUT) merupakan jalan tol layang (elevated) sehingga kegiatan operasionalnya tidak begitu terdampak oleh banjir. “Di pintu-pintu masuk tol pun tidak berdampak terlalu signifikan, saat ini masih beroperasi normal,” kata Indah kepada Kontan.co.id (01/01).
Baca Juga: Banjir Jabodetabek 2020 telan korban 9 nyawa Sementara itu, Jalan tol lain yang dikelola oleh CMNP, yakni Jalan Tol Depok-Antasari berada pada lokasi yang tidak terlalu terdampak oleh banjir sehingga kegiatan operasional di jalan tol tersebut cenderung realtif normal. Untuk diketahui, CMNP mengoperasikan dua jalan tol di wilayah Jabodetabek. Kedua jalan tol tersebut meliputi JIUT dan Jalan Tol Depok-Antasari. Dalam hal ini, JIUT memang merupakan kontributor utama dalam pendapatan tol perseroan. Pada sembilan bulan pertama tahun 2019 lalu saja misalnya, pendapatan tol yang diperoleh dari ruas lingkar dalam kota Jakarta (JIUT) menyumbang pendapatan sebesar Rp 835,30 miliar atau setara dengan 76,75% dari total pendapatan tol perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini