Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo ditargetkan beroperasi penuh tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), Rabu (9/9). 

Jalan Tol Solo-Yogyakarya-NYIA Kulonprogo memiliki panjang 96,57 km dengan nilai investasi sebesar Rp 26,6 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun. Kepemilikan saham pada konsorsium antara lain, Daya Mulia Turangga-Gama Group 51%, Jasa Marga 25% dan Adhi Karya 24%.

Trase Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo nantinya akan melintasi dua provinsi, yaitu trase yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 60,93 km dan trase yang terletak di Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,64 km. Jalan tol ini ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada tahun 2023 dan akan beroperasi penuh pada tahun 2024.


Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo terbagi atas tiga seksi, pertama seksi 1 Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,37 km, seksi 2 Purwomartani-Gamping sepanjang 23,42 km, dan seksi 3 Gamping-Purworejo sepanjang 30,77 km.

Baca Juga: Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR dapat anggaran Rp 757,7 miliar di 2021

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi keterlibatan perusahaan swasta dalam proyek ini, yakni PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group selaku pemimpin konsorsium proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo. "Jalan tol ini sudah sangat lama ditunggu masyarakat. Bulan depan, ditargetkan ada penandatanganan PPJT lagi untuk Jalan Tol Bawen-Jogja. Jadi nanti Joglosemar (Kawasan Jogja, Solo, Semarang) sudah saling terkoneksi dan menjadi segitiga emas yang terus bergerak tumbuh, khususnya untuk kawasan wisata," lanjut Basuki.

Menteri Basuki berharap pengerjaan ruas tol baru ini dapat mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. "Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja, dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional," ujar dia.

Selaras dengan Basuki, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan pembangunan jalan tol akan mendorong perekonomian Indonesia. “Dengan berbekal pengalaman lima tahun sebelumnya, proses percepatan pembebasan lahan dapat dilakukan, semua pihak yang terlibat harus betul-betul memperhatikan sesuai aturan, administrasinya harus tertib," ungkapnya.

Baca Juga: Kinerja Jasa Marga Tersendat Tarif Tol, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham JSMR

Luhut menambahkan bahwa perencanaan pembangunan jalan tol harus dilaksanakan dengan baik, mulai dari desain, kualitas pekerjaan hingga pengawasannya. "Banyak investor yang tertarik pada industri di Indonesia, sehingga kita harus menepati apa yang dijanjikan kepada para investor agar mereka merasa nyaman dengan kita," tutup Luhut.

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur. Proyek ini juga dibangun untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa (logistik), pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.

Selanjutnya: Penundaan kenaikan tarif dan volume kendaraan yang sepi menekan Jasa Marga (JSMR)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati