Jalankan Agenda Keberlanjutan Perusahaan, Unilever Indonesia Tekan Pemakaian Plastik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Unilever Indonesia berupaya memperhatikan dampak operasional bisnisnya terhadap lingkungan. Salah satu komitmen emiten konsumer ini adalah meminimalisir pemakaian kemasan plastik melalui berbagai macam metode.

Pada tahun 2023, Unilever Indonesia telah berhasil mengumpulkan dan memproses lebih dari 56.000 ton plastik, lebih dari yang perusahaan gunakan untuk menjual produk-produknya. Hal ini dicapai melalui berbagai inisiatif, seperti bank sampah dan refuse derived fuel (RDFl).

Head of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia, Nurdiana Darus mengatakan, pengurangan penggunaan plastik merupakan upaya perusahaan demi operasional bisnis yang berkelanjutan. Menurutnya, pengurangan plastik adalah satu dari empat fokus Unilever di dalam mengintegrasikan dan mengarusutamakan aspek-aspek keberlanjutan.


“Dalam era ketiga ini, kami benar-benar lebih fokus kepada empat isu, ada climate, plastic, nature, livelihood,” ujar Nurdiana, dalam penjelasan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (7/8).

Strategi sustainability emiten berkode saham UNVR itu kini telah memasuki era ketiga. Era pertama adalah tentang menggaungkan urgensi permasalahan. Era kedua adalah tentang menetapkan berbagai ambisi jangka panjang.

Era ketiga adalah tentang bagaimana memberikan dampak positif yang lebih cepat dan tidak terpisahkan dari kinerja bisnis. “Target kami tetap ambisius, tapi realistis dengan menetapkan milestone dalam jangka pendek, medium, dan panjang,” tutur Nurdiana.

Baca Juga: Unilever Indonesia Resmi Angkat Padwestiana Kristanti Jadi Sekretaris Perusahaan

Ia menyebutkan, pada 2026 Unilever secara global menargetkan pengurangan penggunaan virgin plastic sebesar 30%. Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 40% pada 2028. Virgin plastic sendiri merupakan jenis plastik yang diproduksi tanpa menggunakan material yang telah didaur ulang.

Unilever Indonesia membina lebih dari 4.000 bank sampah. Fasilitas ini tersebar di 11 provinsi. Unilever Indonesia juga mengelola puluhan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan waste collector/aggregator. Perusahaan pun membantu upaya pemberdayaan masyarakat untuk memilah dan mengumpulkan sampah plastik agar memiliki nilai ekonomi.

Pada tahun 2022, Unilever Indonesia bekerja sama dengan peritel untuk menempatkan beberapa dropbox yang memudahkan konsumen memilah dan mengumpulkan sampah mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian