Jalin kerja sama dengan mitra asing, Intiland (DILD) optimis akan semakin berkembang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) menilai strategic partnership merupakan salah satu solusi untuk pengembangan usaha bagi developer baik dengan pengembang atau mitra asing. 

Untuk itu, perseroan juga telah menjalin kerja sama yang erat dengan salah satu lembaga investasi terbesar milik Singapura yakni Government Invetment Corporation (GIC). Kerja sama tersebut telah membangun pengembangan kawasan perkantoran terpadu South Quarter di Jakarta Selatan dan apartemen Fifty Seven Promenade di Jakarta Pusat,

Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi mengungkapkan kerjasama itu telah menciptakan nilai strategis dan memberikan nilai tambah bagi prospek pengembangan proyek karena mensinergikan kekuatan dan pengalaman dalam pengembangan properti di masa depan.  


Join venture ini memberikan manfaat mutual bagi kedua belah pihak dari sisi pengetahuan, pengalaman, pengenalan pasar, reputasi, maupun jejaring permodalan sekaligus menjadi titik awal yang baik bagi Intiland untuk memulai kerjasama kemitraan di berbagai proyek lainnya,” ungkapnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (1/10). 

Adapun kerjasama strategis dengan mitra asing juga dilakukan perseroan dalam berbagai bentuk, misalnya dengan firma arsitektur, konsultan konstruksi, kontraktor, maupun lainnya. Misalnya saja dalam pengembangan gedung Intiland Tower Jakarta dan Surabaya, perseroan telah menggandeng kerja sama dengan Paul Rudolph, arsitek terkemuka dari Amerika. 

Baca Juga: DILD catatkan penjualan rumah tapak mencapai Rp 347 miliar di semester I-2021

“Kami juga bekerjasama dengan Atkins dan Tom Wright dalam pengembangan apartemen Regatta dan South Quarter, sementara untuk pengembangan Fifty Seven Promenade kami bersinergi dengan firma konsultan arsitektur asal Inggris, Broadway Malyan,” tambahnya. 

Dia bilang rentang harga proyek-proyek yang merupakan kerja sama dengan mitra asing cukup beragam, hal itu lantaran tergantung dengan jenis dan segmentasi pasarnya. “Tapi secara umum rentang harganya bergerak mulai dari Rp1,5 miliar hingga belasan milyar rupiah,” katanya.

 
DILD Chart by TradingView

Dengan keuntungan yang bisa didapatkan dari kerja sama tersebut, DILD pun berupaya untuk terus membuka peluang seluas-luasnya untuk menjalin kerjasama strategis dengan mitra asing. “Pengembangan proyek-proyek properti ke depan besar peluangnya akan banyak dilakukan melakukan kerjasama strategis dengan mitra asing, baik developer, firma investasi, maupun dalam skema kerjasama lainnya,” ujarnya. 

Sebagai informasi, sampai dengan semester I- 2021, penjualan rumah tapak yang diraih perseroan telah mencapai Rp 347 miliar atau 36% dari keseluruhan marketing sales yang diraih sampai dengan semester I-2021 yang mencapai Rp 943 miliar. 

Selain penjualan rumah tapak yang menjadi kontribusi terbesar, disusul juga oleh penjualan di pengembangan kawasan mixed-use & high-rise sebesar Rp 322 miliar, serta kawasan industri sebesar Rp 274 miliar.

Selanjutnya: Begini cara Intiland (DILD) jaga okupansi perkantoran tetap stabil di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .