Jalin sinergi, PT Pertamina EP Asset 4 Papua hemat pengeluaran



KONTAN.CO.ID -SORONG. Pertamina EP Asset 4 Papua Field meresmikan lifting perdana minyak salawati mix yang berasal dari lapangan produksi Salawati menuju kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VII Kasim pada Sabtu (21/09) di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Lifting ini sekaligus sebagai bentuk sinergi dalam Grup Pertamina. Adapun, sebanyak 3.700 barel minyak ditransfer dengan menggunakan Oil Barge Sungai Mentaya (OBSM) dari Kanal Salawati, menuju jetty II Pertamina RU VII Kasim.

Baca Juga: Wamena mencekam: Kerusuhan pecah, bangunan dibakar, terdengar suara tembakan Kegiatan ini diresmikan secara seremonial yang dihadiri oleh Papua Field Manager Abdul Rachman Para Buana, dan Penanggung Jawab Sementara General Manager Pertamina RU VII Kasim Nahor Panglamba serta perwakilan SKK Migas Papua Maluku Abdul Latif. Abdul Rachman Para Buana dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id mengungkapkan, kegiatan lifting ini diharapkan memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak. Senada, Nahor Panglamba mengharapkan kerjasama yang berkelanjutan. “Semoga kegiatan lifting ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk sinergi antar anak perusahaan dan unit bisnis sehingga Pertamina dapat semakin maju,” ujar Nahor. Sementara itu, General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto mengatakan lapangan produksi Salawati memiliki peran yang besar dalam produksi minyak PT Pertamina EP Asset 4 Papua Field. Asal tahu saja, produksi minyak di Papua Field saat ini mencapai angka 1.100 barel minyak perhari, dan lapangan Salawati menyumbangkan berkisar 330-360 barel minyak per harinya. “Proses lifting di Lapangan Produksi Salawati Pertamina EP Asset 4 Papua Field dilakukan setiap sepuluh hari sekali dan memerlukan waktu waktu sekitar 10 jam,” jelas Agus.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi catat produksi migas di Agustus 218.250 boepd Lifting minyak Salawati Mix ke Pertamina RU VII merupakan yang pertama kalinya sejak lapangan produksi Salawati dialih kelola oleh Pertamina EP Asset 4 Papua Field pada 2015. Sebelumnya, minyak yang diproduksikan di lapangan Salawati ditransfer menggunakan oil barge menuju Kasim Marine Terminal (KMT) yang kemudian dicampurkan dengan minyak produksi KKKS lainnya yang berada wilayah Salawati, untuk kemudian ditransfer ke Pertamina RUVII. "Kini, dengan dilakukannya lifting minyak dari Salawati secara langsung ke Pertamina RU VII Kasim, Pertamina EP Asset 4 Papua Field dapat menghemat pengeluaran yang diakibatkan biaya pemanfaatan tangki di KMT," kata Agus. Pengeheamatan disebut mencapai sekitar 300 juta rupiah. Selain itu, proses ini juga meminimalisir losses minyak akibat tercampurnya minyak milik Pertamina EP Asset 4 dengan minyak-minyak dari produksi KKKS lain.


Baca Juga: Pertamina Hulu Energi targetkan penutupan permanen sumur YYA-1 akhir September ini Agus menambahkan, lifting melalui RU Kasim mampu memberikan tambahan milestone efisiensi bagi PT Pertamina EP Papua Field sebesar US$ 2 per barel berupa handling fee salawati crude. "Dari kegiatan tersebut dalam satu bulan tercipta cost saving US$ 20.000 yang berarti dalam 1 tahun sekitar US$ 240.000. Ini merupakan penghematan yang signifikan bagi prinsip cost effectiveness dalam menjalankan keseluruhan tahapan operasi", pungkas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini