KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemasaran produk asuransi jiwa melalui jalur keagenan masih menjadi andalan. Bahkan, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksikan, dalam waktu lima tahun ke depan peranan agen masih dibutuhkan. Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, masyarakat Indonesia masih membutuhkan tatap muka saat memilih asuransi. Jadi, keberadaan agen masih menarik bagi masyarakat. Merujuk data AAJI sampai kuartal I-2018, pemasaran lewat keagenan berlisensi meningkat 4,9% menjadi 540.058 orang. Namun masih lebih rendah dari pertumbuhan kanal bancassurance yang meningkat 5,9% menjadi 28.464 orang year on year (yoy). "Lima tahun ke depan kami yakin peranan agen masih besar, kendati ada kanal digital," terang Hendrisman.
Jalur keagenan masih menjadi pilihan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemasaran produk asuransi jiwa melalui jalur keagenan masih menjadi andalan. Bahkan, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksikan, dalam waktu lima tahun ke depan peranan agen masih dibutuhkan. Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, masyarakat Indonesia masih membutuhkan tatap muka saat memilih asuransi. Jadi, keberadaan agen masih menarik bagi masyarakat. Merujuk data AAJI sampai kuartal I-2018, pemasaran lewat keagenan berlisensi meningkat 4,9% menjadi 540.058 orang. Namun masih lebih rendah dari pertumbuhan kanal bancassurance yang meningkat 5,9% menjadi 28.464 orang year on year (yoy). "Lima tahun ke depan kami yakin peranan agen masih besar, kendati ada kanal digital," terang Hendrisman.