KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Provinsi Jambi memiliki potensi besar untuk digarap sebagai sentra budidaya patin nasional. Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Edi Prabowo mengatakan, dengan potensi pengembangan budidaya ikan air tawar yang besar, Provinsi Jambi dapat didorong menjadi lumbung ikan nasional, utamanya komoditas patin. DPR mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang konsisten menggenjot produksi perikanan budidaya nasional untuk menyuplai kebutuhan pangan nasional. “Dukungan konkret KKP telah memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha budidaya ikan guna memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Edi saat meninjau sentral kawasan budidaya patin di Desa Pudak, Jambi, dalam rangkaian kunjungan kerja dalam rangka reses masa persidangan I tahun 2017-2018 dalam siaran pers, Jumat (26/10). Terkait pemasaran hasil produksi patin, perlu dilakukan tata niaga dengan memutus rantai distribusi pasar. Ia menyarankan pemerintah daerah turun tangan untuk memfasilitasi terbentuknya kelembagaan koperasi di sentral produksi patin yang nantinya bisa menjalin kemitraan langsung dengan industri pengolahan atau pasar-pasar modern. Sehingga peluang pasar lebih terbuka luas. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri, KKP terus mendorong pengembangan usaha budidaya melalui cluster kawasan berbasis komoditas unggulan daerah.
Jambi berpotensi jadi lumbung patin nasional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Provinsi Jambi memiliki potensi besar untuk digarap sebagai sentra budidaya patin nasional. Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Edi Prabowo mengatakan, dengan potensi pengembangan budidaya ikan air tawar yang besar, Provinsi Jambi dapat didorong menjadi lumbung ikan nasional, utamanya komoditas patin. DPR mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang konsisten menggenjot produksi perikanan budidaya nasional untuk menyuplai kebutuhan pangan nasional. “Dukungan konkret KKP telah memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha budidaya ikan guna memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Edi saat meninjau sentral kawasan budidaya patin di Desa Pudak, Jambi, dalam rangkaian kunjungan kerja dalam rangka reses masa persidangan I tahun 2017-2018 dalam siaran pers, Jumat (26/10). Terkait pemasaran hasil produksi patin, perlu dilakukan tata niaga dengan memutus rantai distribusi pasar. Ia menyarankan pemerintah daerah turun tangan untuk memfasilitasi terbentuknya kelembagaan koperasi di sentral produksi patin yang nantinya bisa menjalin kemitraan langsung dengan industri pengolahan atau pasar-pasar modern. Sehingga peluang pasar lebih terbuka luas. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri, KKP terus mendorong pengembangan usaha budidaya melalui cluster kawasan berbasis komoditas unggulan daerah.