Jambi targetkan produksi batubara 11,2 juta ton



JAMBI. Dari 118 perusahaan batubara pemegang izin usaha pertambangan dan dapat beroperasi di Jambi, hanya 17 perusahaan yang memiliki pasar yang jelas. Dari belasan perusahaan itu, Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jambi menargetkan produksi batubara 11,2 juta metrik ton. 

"Setelah melalui pembahasan dengan sejumlah perusahaan tambang batubara di Jambi, target produksi ditetapkan 11,2 juta ton. Target ini sudah kami sampaikan ke pemerintah pusat," kata Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas ESDM Provinsi Jambi, Abdul Salam di Jambi, Rabu (27/1).

Dia berharap, harga batubara dapat merangkak naik sehingga berbagai perusahaan lain bisa kembali beroperasi dan produksi. 


"Sebanyak 17 perusahaan yang masih memproduksi ini karena mereka mempunyai pasar yang jelas, seperti untuk bahan bakar pembangkit listrik," kata Abdul.

Produksi batubara tersebut berasal dari Kabupaten Sarolangun, Bungo, Tebo, Muarojambi dan Batanghari. Sementara di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat belum diberi jatah untuk produksi karena belum ada perusahaan yang memegang IUP operasi produksi.

Dari target tersebut, diharapkan bisa memenuhi target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 140 miliar lebih pada tahun 2016.

Namun, Abdul bilang, target produksi tersebut bisa direvisi sesuai dengan perkembangan ke depan. 

"Target produksi ini tergantung pada harga ke depan. Kalau harganya menurun, tentunya perusahaan memilih menghentikan produksi sementara," kata dia. Revisi paling lambat dilakukan pada Juni mendatang.

Sejatinya, target tahun 2016 adalah sangat tinggi. Tahun lalu, produksi batubara Jambi hanya 3,6 juta ton, jatuh 60% dari produksi tahun 2014 yang sebesar 8,2 juta ton. Karena anjloknya harga batubara, banyak perusahaan berhenti beroperasi sementara.

Abdul Salam juga mengatakan, penurunan produksi batubara itu juga membuat realisasi target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2015 tidak tercapai.

"Hasil produksi tambang batubara di Provinsi Jambi diekspor ke sejumlah pasar di luar negeri antara lain China, India, Jepang dan Eropa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia