KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan menjadi leading sector dalam pengamanan siber di perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pertengahan November mendatang. 

"BSSN bertugas mengolaborasikan beberapa rencana penanganan siber terhadap stakeholder terkait," ujar Juru Bicara BSSN Ariandi Putra dalam #G20UPDATES, dipantau secara daring, Rabu (26/10). 

Ariandi menyampaikan, BSSN telah mengidentifikasi berbagai potensi ancaman siber yang terjadi di Indonesia dan KTT G20. 

BI Optimistis Hadapi 2026, Perkuat Bauran Kebijakan hingga Digitalisasi

Ancaman-ancaman tersebut diantara lin seperti spear phishing atau peretasan spesifik, malicious document atau yang menempelkan pada dokumen, hijacking, fake wifi hingga operasi malwere. 

Baca Juga: Kolaborasi PT INTI, BSSN & DesktopIP Langsung Siapkan Infrastruktur Pengamanan SIber

"Bahkan ada potensi ancaman pencurian data dari sebelum gelaran KTT hingga berakhirnya KTT G20 di Indonesia," terang Ariandi. 

Untuk itu, dalam mendukung pengamanan siber BSSN membagi tiga kluster diantaranya yaitu kluster keamanan siber sebelum acara, kluster keamanan siber saat acara dan sesudah acara. 

"Ini kita lakukan dalam rangka untuk memaksimalkan situasi ideal keamanan siber pada saat main event nanti," terang Ariandi.

Saat sebelum event, BSSN akan melakukan audit manaemen sistem keamanan informasi, melakukan pengukuran tingkat kematangan keamanan siber, melakukan monitorng anomali trafic dan memetakan potensi ancaman siber. 

Baca Juga: Cegah Kebocoran, Bank-Bank Perkuat Sistem Keamanan Data

Selanjutnya pada saat event, BSSN akan monitoring trafic dan pemantauan insiden, melakukan keamanan signal dan kontra pengindraan, serta melakukan digital forensik. 

Lalu, pasca event, BSSN akan juga melakukan identifikasi celah keamanan siber, juga potensi ancaman pengungkapan data hingga tetap melakukan digital forensik dan insiden respon. 

"Ini Ini beberapa langkah yang kita lakukan agar situasi ideal pengamanan siber bisa terwujud dan terlaksana dengan baik," jelas dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News