JAKARTA. Tahun 2017 para bankir menilai segmen kredit korporasi masih dapat memberikan bunga kredit single digit di tengah tekanan potensi kenaikan bunga kredit. Pasalnya, keterbatasan likuiditas perbankan dan efek kenaikan bunga The Federal Reverse berpotensi mengerek kenaikan bunga kredit. Herry Sidharta, Direktur Bisnis Banking I PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, bunga kredit yang rendah dapat memacu permintaan kredit yang sedang payah karena perlambatan ekonomi. “Harapannya bunga kredit dapat turun lagi minimal 50 bps,” kata Herry, kepada KONTAN, pekan lalu. Secara year on year (yoy), bank berlogo 46 ini mencatat suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk korporasi hanya turun 50 bps menjadi 10,25% per Desember 2016 dibandingkan posisi 10,75% per Desember 2015.
Jaminan bunga kredit korporasi single digit
JAKARTA. Tahun 2017 para bankir menilai segmen kredit korporasi masih dapat memberikan bunga kredit single digit di tengah tekanan potensi kenaikan bunga kredit. Pasalnya, keterbatasan likuiditas perbankan dan efek kenaikan bunga The Federal Reverse berpotensi mengerek kenaikan bunga kredit. Herry Sidharta, Direktur Bisnis Banking I PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, bunga kredit yang rendah dapat memacu permintaan kredit yang sedang payah karena perlambatan ekonomi. “Harapannya bunga kredit dapat turun lagi minimal 50 bps,” kata Herry, kepada KONTAN, pekan lalu. Secara year on year (yoy), bank berlogo 46 ini mencatat suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk korporasi hanya turun 50 bps menjadi 10,25% per Desember 2016 dibandingkan posisi 10,75% per Desember 2015.